Beras SPHP Belum Punya Taring, Harga Beras Melonjak di Semua Zona

5 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengakui program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) belum mampu menahan laju kenaikan harga beras di pasaran beberapa waktu belakangan ini. Pasalnya, hingga saat ini realisasi distribusi SPHP masih sangat minim.

"Belum (mampu redam harga beras di pasaran), karena kan baru keluar (SPHP-nya), keluarnya nggak banyak, baru kemarin terakhir 3.000 ton. Itu yang harus didorong supaya cepat," kata Arief saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (29/7/2025).

Berdasarkan panel harga Bapanas pada pukul 14.05 WIB, harga beras premium dan medium masih melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) di semua zona wilayah.

Secara nasional, harga beras premium tercatat Rp16.137 per kg atau 8,3% di atas HET yang ditetapkan Rp14.900 per kg. Di zona 1, harga berada pada Rp15.477 per kg atau 3,87% lebih tinggi dari HET. Sementara di zona 2, harga tembus Rp16.582 per kg atau 7,68% di atas HET, dan di zona 3 bahkan melambung hingga Rp18.491 per kg atau 16,4% di atas HET.

Untuk kategori beras medium, harga rata-rata nasional mencapai Rp14.409 per kg atau 15,27% di atas HET Rp12.500 per kg. Dengan rincian, zona 1 sebesar Rp13.921 per kg (15,27% di atas HET), zona 2 Rp14.613 per kg (11,55% di atas HET), dan zona 3 mencatat lonjakan tertinggi dengan Rp16.826 per kg atau 24,64% di atas HET.

Arief mengatakan, pemerintah saat ini menghadapi dilema untuk mempercepat distribusi beras SPHP. Di satu sisi, ada tekanan untuk segera menggelontorkan stok SPHP secara masif ke pasar.

Namun di sisi lain, pemerintah harus tetap waspada terhadap potensi penyalahgunaan dan bahkan pemalsuan merek SPHP, seperti yang terjadi di Riau beberapa waktu lalu.

"Di satu sisi kita mau keluarkan banyak, di sisi lain kita juga lihat kan kemarin di Riau mau nggak kira-kira ngeluarin kayak gitu, tapi pengawasannya nggak ketat juga, kan harus ketat," ujar Arief.

Saat ini, pengawasan distribusi SPHP diperkuat dengan melibatkan berbagai instansi, mulai dari Aparat Penegak Hukum (APH), BUMN seperti Perum Bulog, ID Food, PT Pos Indonesia, hingga Pupuk Indonesia dan PTPN. Arief menekankan, percepatan distribusi harus dilakukan agar harga tidak terus melonjak.

"Tinggal ini yang kita dorong. Karena kalau ini tidak dipercepat, harga ini bergerak naik, makanya sebenarnya udah satu bulan ini harusnya bisa dipercepat," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkap modus baru dalam kasus peredaran beras oplosan bermerek SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Dia menegaskan, beras yang dioplos bukan berasal dari gudang Bulog, melainkan dari luar, dan hanya menggunakan karung SPHP bekas untuk mengelabui konsumen.

"Jadi beras itu bukan beras SPHP yang dioplos. Temuan ini dari Dirkrimsus Polda Riau pada tanggal 24 Juli yang lalu," ujar Rizal kepada wartawan, dikutip Senin (28/7/2025).

Rizal menjelaskan, pelaku membeli kantong kosong bekas beras SPHP, lalu mengisinya dengan beras kualitas rendah.

"Oknum ini membeli kantong beras SPHP bekas. Kantong beras SPHP bekas itu dibeli kosong, terus kemudian dia beli beras, beras yang harganya Rp8.000 (per kg) di Kabupaten Pelalawan. Kemudian dengan beras yang Rp8.000 itu ditambah lagi beras reject (rusak), yang pecahan-pecahan itu. Dimasukkan ke dalam kantong beras packing SPHP. Kemudian baru dijahit sama yang bersangkutan atau oknum ini. Kemudian dipasarkan di pasar dengan harga Rp13.000," bebernya.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut dia, pelaku mengaku beras itu bukan milik Bulog. "Jadi bukan beras Bulog yang dijadikan oplosan, tapi kantongnya yang dipakai untuk jualan SPHP itu," tegasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bos Badan Pangan Minta Produsen Beras Ini Turunkan Harga, Ada Masalah?

Read Entire Article