Liputan6.com, Jakarta Mantan gelandang Real Madrid, Guti, bicara blak-blakan soal kondisi terkini klub yang membesarkannya. Dalam wawancara bersama Marca, pria bernama lengkap Jose Maria Gutierrez itu menyampaikan pandangannya soal pemain muda, rekrutan anyar, hingga mimpinya menangani Los Blancos.
Pernah mengenakan nomor punggung 14 yang ikonik, Guti menyatakan kekagumannya terhadap skuad Madrid saat ini. Menurutnya, sepak bola telah banyak berubah sejak masa ia aktif bermain.
“Saya memprediksi final PSG-Real Madrid,” ucap legenda Los Blancos itu penuh keyakinan, menatap ajang Piala Dunia Antarklub yang akan datang.
Rekrutan Muda dan Harapan Jangka Panjang
Saat ditanya siapa pemain baru yang paling membuatnya bersemangat, Guti tak memilih satu nama pun. Baginya, semua memiliki arti penting. “Semua adalah pemain penting dan, yang paling utama, sangat muda. Itu membantu membangun tim yang kuat dan bertahan lama,” tegasnya.
Namun, ia tak menutup mata soal tantangan pemain muda di era sekarang. “Ada banyak pemain muda bagus, tapi sulit bagi mereka untuk menembus tim utama,” ujarnya. Menurut Guti, dominasi pemain asing membuat persaingan semakin ketat.
Ia juga menyayangkan kepergian salah satu talenta muda. “Saya ingin melihat lebih banyak dari Nico Paz. Menurut saya, dia pergi terlalu cepat. Saat itu Madrid sedang menang terus, dan mungkin kami bisa menunggunya sedikit lebih lama.”
Arda Guler dan Cermin Diri Guti
Guti tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Arda Guler. Gelandang muda asal Turki itu dianggapnya sebagai pemain yang paling mirip dengan dirinya secara gaya main. “Dia yang paling mendekati gaya saya—dari kualitas, visi, hingga kemampuan mencetak gol,” katanya.
Menurut Guti, Arda mungkin bisa mendapatkan lebih banyak menit bermain di klub lain. Namun, ia menegaskan bahwa berada di Madrid membentuk karakter. “Bermain dan berlatih di Madrid membentuk karakter,” tuturnya.
Soal kepemimpinan di dalam skuad Madrid, Guti menilai tidak ada satu sosok dominan. “Vinicius, Mbappe, Bellingham, Rodrygo, mereka semua punya peran besar. Mbappe datang dengan banyak perhatian, tapi ini bukan soal satu musim. Real Madrid soal menang sebagai tim.”
Ballon d'Or dan Ambisi di Pinggir Lapangan
Meski penghargaan Ballon d'Or begitu prestisius, Guti justru menyatakan keraguannya terhadap sistem penilaian ajang tersebut. “Saya tidak terlalu suka penghargaan itu. Kadang gelar penting, kadang tidak,” ujarnya jujur.
Bagi Guti, seharusnya penghargaan diberikan atas dasar statistik dan performa penting. “Seharusnya berdasarkan gol, assist, dan performa kunci. Kalau hanya berdasarkan musim saja, mungkin Dembele. Namun, saya pikir ada pemain yang lebih baik,” jelasnya.
Di akhir wawancara, Guti menegaskan ambisinya melatih Real Madrid suatu hari nanti. “Saya berharap bisa melatih Real Madrid suatu saat. Setiap anak yang tumbuh di klub ini bermimpi akan hal itu. Bagi saya, itu akan jadi mimpi yang jadi kenyataan.”
Menuju Final Impian di Piala Dunia Antarklub
Guti menutup perbincangan dengan sebuah prediksi penuh optimisme. Ia percaya bahwa Madrid akan melaju ke final Piala Dunia Antarklub.
“Dengan kedatangan Xabi Alonso dan para pemain baru, tim mendapat suntikan semangat, dan saya rasa Madrid punya peluang.”
Tak tanggung-tanggung, ia juga 'memilih' calon lawan yang ia prediksi akan lolos ke partai puncak, yaitu juara Liga Champions 2024/2025, PSG. “Saya memprediksi final PSG-Real Madrid,” ucapnya.
Akankah ramalan Guti jadi kenyataan? Kita tunggu saja.
Sumber: MARCA, Madrid Universal