101 rumah rusak akibat cuaca ekstrem landa Kota Pematangsiantar

Medan (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat 101 rumah rusak akibat cuaca ekstrem yang melanda di Kota Pematangsiantar.

Berdasarkan laporan Pusdalops PB Sumut yang diterima, di Medan, Jumat, cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa (23/9) berupa hujan deras disertai angin kencang yang mengakibatkan angin puting beliung.

Atas kejadian tersebut, 101 rumah dan tiga fasilitas umum terdampak yang tersebar di lima kecamatan.

Adapun kelima kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Tiimur, Kecamatan Siantar Sitalasari dan Kecamatan Siantar Marimbun.

Kecamatan Siantar Marimbun tercatat paling banyak rumah yang mengalami kerusakan dengan total 60 unit.

Lalu, disusul Kecamatan Siantar Selatan yakni 31 rumah, Kecamatan Siantar Sitalasari enam rumah, Kecamatan Siantar Barat dan Timur masing masing dua unit rumah.

Sedangkan tiga fasilitas yang ikut terdampak yakni satu kantor Balai Penyuluhan KB, satu Gereja dan satu Pendopo Balai Lapangan

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan berdasarkan laporan yang diterima tidak ada pengungsian.

"Jumlah luka-luka dan meninggal dunia berdasarkan laporan yang diterima juga nihil," ujar Sri Wahyuni.

Yuyun sapaan akrabnya mengatakan berbagai upaya penanganan atas kejadian bencana tersebut telah dilakukan sejumlah pemangku kebijakan terkait

"Pemerintah setempat melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa, lalu melakukan asesmen dan menyalurkan
bantuan berupa sembako serta perlengkapan lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan," kata dia.

Baca juga: Pusdalops catat dua wilayah di Sumut dilanda cuaca ekstrem

Baca juga: BPBD: 21 pohon tumbang di Kota Tangerang akibat hujan deras semalam

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.