Bagaimana Kesiapan Pemerintah Memberi Layanan Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa?

4 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah akan dimulai pekan depan pada Senin, 4 Agustus 2025. Program ini merupakan salah satu janji Presiden Prabowo Subianto saat kampanye dalam kontestasi pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 lalu. 

Kementerian Kesehatan menargetkan program ini menjangkau 58 juta siswa di 282.317 satuan pendidikan pada akhir tahun. Adapun program akan berlaku untuk siswa di sekolah dasar hingga tingkat atas yang berada di bawah asuhan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, lalu madrasah dan pesantren yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, serta sekolah rakyat yang diasuh oleh Kementerian Sosial. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi merinci sasaran program cek kesehatan gratis untuk siswa. Ia memaparkan, CKG akan diberikan kepada 28 juta siswa yang ada di sekolah dasar atau SD, lalu 13 juta peserta didik di 63.000 Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

"Pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) itu ada tiga puluh sembilan ribu delapan ratus sebelas dengan peserta didik 12 juta," kata dia dalam konferensi pers via zoom, Kamis, 31 Juli 2025. 

Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini juga akan diberikan kepada 161 ribu anak di 2.389 Sekolah Luar Biasa atau SLB, dan menyasar 9.755 lima peserta didik di 100 sekolah rakyat. 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan program ini sebetulnya sudah diuji coba di sekolah rakyat sebelum tahun ajaran baru dibuka pada 14 Juli 2025. Namun, program secara masif baru akan dimulai pada besok Senin ditandai dengan peluncuran di 12 sekolah di wilayah Jakarta. 

Setelah itu, pemeriksaan baru akan dilakukan secara serentak dan berkelanjutan di seluruh Indonesia hingga Desember 2025. "Ini program yang akan terus menerus," kata dia.

Budi menjelaskan pelaksanaan cek kesehatan gratis untuk pelajar akan dilakukan melalui dua jalur utama, yakni di puskesmas dan di sekolah. Hal ini secara spesifik disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah. “Bagaimana secara logistik pelaksanaannya lebih masuk akal karena tempatnya tetap dan tidak berpindah-pindah."

Pemeriksaan yang dilakukan akan disesuaikan dengan usia siswa. Untuk anak SD atau rentang usia 7-12 tahun misalnya, mereka akan mendapatkan 13 jenis pemeriksaan meliputi masalah gigi, perilaku berisiko, aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, telinga, mata, kesehatan jiwa, dan hepatitis, kesehatan reproduksi, hingga riwayat imunisasi. 

Sementara ada 15 pemeriksaan untuk anak SMP dan 14 pemeriksaan untuk anak SMA. Salah satu pemeriksaan tambahan itu adalah riwayat Imunisasi HPV khusus untuk siswa perempuan, dan talasemia atau kelainan darah. Budi menegaskan paket skrining akan juga akan mencakup kondisi psikologis siswa.

Nantinya, hasil pemeriksaan kesehatan ini akan dijadikan rujukan untuk pengobatan lebih lanjut, juga sebagai acuan bagi sekolah untuk membuat program kesehatan. "Nah nanti sekolah bersama puskesmas itu akan merancang bersama. Oh sebaiknya untuk peningkatan kesehatan di sekolah ini seperti apa," ujar dia. 

Dihubungi terpisah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menuturkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah di berbagai daerah di Indonesia. Siswa akan mulai skrining setelah selesai menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). "Kami mendukung rencana Kementerian Kesehatan untuk bisa dimulai di bulan Agustus," kata Mu'ti. 

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto juga mendukung program ini. Namun, ia juga mengingatkan bahwa program ini tidak boleh berhenti hanya pada tahap deteksi. Menurut dia deteksi dini yang dilakukan harus disertai tindakan intervensi pada tahap berikutnya. 

“Kalau kita hanya fokus pada angka hasil skrining, tanpa memikirkan apa yang terjadi setelah itu, maka program ini akan kehilangan makna,” ujar Edy melalui keterangan tertulis pada Jumat, 1 Agustus 2025. 

Politikus PDI Perjuangan itu juga mewanti-wanti bahwa tenaga kesehatan di beberapa wilayah terpencil tidak banyak yang memiliki kemampuan soal kejiwaan. Oleh karena itu, ia usul agar Kementerian Kesehatan memperluas pelatihan kepada perawat dan dokter umum di puskesmas. "Termasuk memberdayakan kader kesehatan masyarakat untuk melakukan deteksi awal secara tepat," tutur dia. 

Soal tes Kesehatan jiwa siswa, Edy berpendapat ada tiga kelompok yang harus dijangkau pemerintah. Pertama, anak-anak yang tidak mengalami gangguan untuk diberikan promosi kesehatan jiwa, lalu mereka yang menunjukkan gejala ringan atau sedang untuk diberikan intervensi, dan mereka yang memiliki masalah berat untuk segera dirujuk. 

Ia menegaskan pemeriksaan kesehatan mental siswa penting untuk dilakukan mengingat ekosistem sekolah di Indonesia masih belum sehat, terutama soal perundungan. "Kita tidak bisa menunggu anak mengalami gangguan berat baru bertindak. Justru intervensi dini akan menyelamatkan masa depan mereka."

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article