Sebagian orang tua sering mengeluhkan gigi anaknya bermasalah meski sudah rajin menyikat gigi. Kenapa demikian? Ternyata, Moms, menyikat gigi saja tidak cukup tanpa dilakukan dengan cara yang tepat.
Karena itulah, Kodomo menghadirkan talkshow edukatif “Cara Merawat Gigi Anak, Rajin Sikat Gigi Saja Tak Cukup!” di kumparanMOM Festival Hari Anak 2025. Bersama drg. Nurvitasari, sesi ini mengedukasi orang tua dan anak-anak untuk menyikat gigi dengan teknik yang benar namun tetap menyenangkan.
"Di sini ada nggak yang masih bolong giginya, padahal sudah rajin sikat gigi? Mungkin nggak semuanya tersikat bagian dalam atau belakangnya, pengennya cepat-cepat aja atau abis sikat gigi makan lagi lalu tidur," ujarnya drg Nurvitasari yang langsung dijawab riuh peserta talkshow.
drg Nurvitasari menjelaskan, perawatan yang tepat diawali dengan pemilihan waktu menyikat gigi yang tepat, yakni sebelum tidur dan setelah sarapan.
"Sebelum tidur dan setelah sarapan. Bangun tidur lalu sarapan pagi, dijedakan 30 menit, baru sikat gigi. Karena pada saat kita bangun tidur, mulut kita keadaannya asam. Kalau sikat gigi dalam keadaan asam, gigi anak bisa terkikis karena struktur email giginya masih sangat tipis," ujarnya.
Kedua, selain waktu, juga penting memahami teknis menyikat dengan benar. Ada tiga bagian yang harus disikat yakni bagian belakang, dalam dan depan. Jika semua bagian ini tidak tersikat, akan menyebabkan masalah gigi.
Ia menyarankan agar orang tua mengajarkan teknik menyikat gigi bagian depan dengan gerakan memutar sebanyak delapan kali, lalu bagian dalam disikat dengan gerakan dari gusi ke gigi. Teknik ini bisa diajarkan ke anak sambil diiringi lagu-lagu supaya mudah diikuti.
Menariknya, di akhir sesi drg. Nurvitasari langsung mempraktikkan cara sikat gigi yang benar kepada anak-anak yang hadir dan mengajak mereka belajar sambil bermain dengan seru bersama Kodomo.
Nah, Moms, bagaimana jika anak malas sikat gigi? drg Nurvitasari merekomendasikan penggunaan sikat gigi ukuran kecil dengan karakter lucu yang disukai anak-anak.
“Pilih sikat gigi yang kepalanya kecil, bulu sikatnya halus, dan punya karakter lucu. Dua bulan sekali bisa diganti karakternya, supaya anak-anak jadi excited setiap kali mau gosok gigi,” ujarnya.
Selain itu, yang tak kalah penting adalah pemilihan pasta gigi dengan varian rasa favorit dan tentunya memiliki kadar fluoride yang sesuai. Karena, anak-anak sering tidak sengaja menelan pasta gigi saat menyikat.
“Pilih yang kadar fluoride-nya sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Karena anak-anak itu masih suka menelan. Berkumurnya masih belum maksimal. Jadi pada saat pasta giginya tertelan, kadar fluoride masih batas aman,” ujarnya.