Liputan6.com, Jakarta Selama musim panas ini, perhatian Milanisti lebih banyak tertuju ke Rafael Leao di sisi kiri. Namun, sektor kanan AC Milan ternyata menyimpan cerita menarik tersendiri.
Alexis Saelemaekers menjadi pusat perhatian setelah tampil apik di laga-laga pramusim. Keputusan Massimiliano Allegri untuk mempertahankannya pun mulai tampak masuk akal.
Setelah sempat dipinjamkan ke Bologna dan AS Roma, Saelemaekers nyaris dilepas permanen. Namun, Allegri langsung menutup pintu keluar untuk sang winger Belgia.
Alasannya? Versatilitas dan etos kerja Saelemaekers mencuri perhatian sang allenatore. Dalam laga pramusim melawan Arsenal dan Liverpool, ia jadi starter.
Kombinasi Pulisic-Saelemaekers, Dua Rasa di Kanan
Secara karakter, Christian Pulisic dan Saelemaekers adalah pemain dengan gaya yang saling melengkapi. Pulisic eksplosif menyerang, sementara Saelemaekers tangguh dalam bertahan.
Statistik menunjukkan Saelemaekers unggul dalam tekel, intersep, dan recoveries. Keduanya bisa bergantian bermain atau bahkan tampil bersama jika Allegri memakai formasi wing-back.
Bukan Sekadar Pelengkap
Saelemaekers memang tak seprolifik Pulisic, tapi fungsinya lebih dari sekadar pelapis. Di musim lalu, Milan sering kesulitan di kanan saat melakukan eksperimen, seperti menaruh Musah di posisi winger.
Dengan Saelemaekers, keseimbangan tim terjaga. Ia bisa menjadi “kompromi” antara menyerang dan bertahan, pilihan fleksibel bagi Allegri.
Performa Pramusim: Naik-Turun, tapi Menjanjikan
Melawan Arsenal, performa Saelemaekers menuai kritik meski sempat menyumbang umpan bagus. Ia diberi nilai 5,5/10 oleh Sempre Milan karena beberapa kali kalah duel.
Namun, saat jumpa Liverpool, nilainya naik jadi 6,5/10. Ia memberi assist untuk Okafor dan memperlihatkan koneksi bagus dengan rekan-rekannya.
Pengalaman Bertahan Jadi Nilai Lebih
Dibanding Pulisic, Saelemaekers jauh lebih berpengalaman dalam bertahan. Ia memang tak selalu terlihat menonjol, tapi posisinya sering tepat dan pergerakannya efisien.
Milan juga tak ingin Pulisic terlalu sering turun membantu pertahanan. Saelemaekers lebih natural untuk peran itu dan bisa jadi “penyeimbang” di kanan.
Efisien di Lapangan, Hemat di Laporan Keuangan
Selain performa, aspek finansial juga membuat Saelemaekers penting. Ia dibeli hanya €7,5 juta dan bergaji €1 juta net per musim—sangat ekonomis.
Bandingkan dengan pemain baru seperti Samuele Ricci yang totalnya bisa membebani €9 juta per musim. Saelemaekers jadi solusi murah, tapi berkualitas.
Jangka Panjang: Menjaga Aset Bernilai
Meski menjual Saelemaekers bisa memberi keuntungan besar, Milan memilih menahannya. Allegri melihat jangka panjang, bukan cuma untung cepat.
Saelemaekers bukan hanya pemain serba guna, tapi juga aset yang terus berkembang. Di sektor kanan Milan, kini ada stabilitas dan potensi baru.
Sumber: Sempre Milan