Jakarta Speed Race 2025: Ajang Lari 5K Pertama dengan Timing Qualification System

Liputan6.com, Jakarta - ASICS Jakarta Speed Race 2025 akan berlangsung di kawasan PIK 2, Minggu (21/9/2025). Mengusung tema "Feel speed, find confidence," ASICS menekankan pentingnya kekuatan mental dalam mencapai performa terbaik. 

Hal ini menunjukkan komitmen ASICS untuk menciptakan ajang bergengsi yang siap mencetak para pelari berkualitas.

"ASICS juga terus berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem lari di Indonesia," ujar Yogi Prayogo, General Manager of Performance Running dan APEQ ASICS Indonesia. "ASICS mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus aktif bergerak dan terus berolahraga."

Pemilihan kawasan PIK 2 sebagai jalur perlombaan oleh ASICS bukan tanpa alasan. Rute tersebut telah disertifikasi oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang menjadikannya layak untuk dilalui para pelari bergengsi nanti.

Meski hanya menempuh jarak 5K, namun ASICS menerapkan metode Timing Qualification System yang merupakan pertama di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ASICS memilih lebih dari 200 pelari untuk ambil bagian dalam kontes ini. 

Tiga perempuan yang sudah berlari di ASICS META : Time : Trials Malaysia beberapa waktu lalu menceritakan kisah inspiratif mereka untuk menjaga kesehatan tubuh melalui olahraga yang dicintainya.

Hadirnya ASICS Jakarta Speed Run 2025 tak hanya untuk mengumpulkan para atlet terbaik di Indonesia, namun juga untuk mendorong mereka untuk jadi yang tercepat dan capai hasil yang maksimal.

"Tujuannya mendorong pelari untuk achieve personal best," ujar Abiyoga Tegar, ASICS General Manager Performance Running & APEQ soal Jakarta Speed Run 2025. "Kita cari rute yang se-flat mungkin, yang tidak ada tikungan patah."

Peningkatan elevasi yang diprediksi hanya 10 meter akan memberi keuntungan bagi para pelari. ASICS mengharapkan para pelari akan memberikan pertarungan sengit sepanjang perlombaan dan dapat lampaui batas diri mereka saat ini.

Abiyoga meyebut bahwa pendaftar ASICS Jakarta Speed Race 2025 mencapai lebih dari 1000 orang. Meski begitu, hanya ada sekitar 200 pelari terpilih yang akan ambil bagian pada ajang tersebut.

"Aku ngga expect yang register ribuan," ungkap Abi, sapaan Abiyoga Tegar terkejut saat melihat sesi pendaftaran peserta. "Aku lihat di sosial media juga banyak yang punya ambisi untuk join tahun depan," tambahnya.

Meski memiliki banyak peminat, standar atlet yang tinggi membuat seleksi untuk dapat mengikuti ajang ini menjadi sengit. Abi belum memastikan apakah gelaran tahun depan masih akan menggunakan metode seleksi yang sama.

Dalam memilih rute, ASICS bersama runID sebagai race management bekerja sama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Mereka melakukan observasi dan perhitungan khusus dalam menentukan trek sehingga terpilihlah area PIK 2, Jakarta Utara.

Tak hanya rute, namun runID juga telah memikirkan berbagai aspek penunjang perlombaan lain, seperti water station bantuan kesehatan medis, hingga keamanan lalu lintas. Mereka memastikan bahwa seluruh persiapan telah matang untuk ajang akhir pekan ini.

"Dari runID kami sudah mempersiapkan, selain rutenya tadi, tentu saja ada tim medis yang sudah mumpuni," jelas Bertha Gani, Race Management runID. "Kita juga ada satu rumah sakit rujukan di PIK 2 yaitu Rumah Sakit Tzu Chi. Kemudian kita juga bekerjasama dengan aparat dari kepolisian untuk keamanan lalu lintas."

"Ada juga keamanan dari town management PIK 2. Kemudian kami juga ada untuk keamanan peserta, ada asuransi dari Aswata. Jadi meskipun lomba ini durasinya singkat, tetapi standar dan prosedur lomba lari jalan raya yang baik wajib dilaksanakan," tutup Bertha Gani.