Mahasiswa UGM Teliti Fenomena Komunitas Marah-marah

21 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Mahasiswa UGM Teliti Fenomena Komunitas Marah-marah Ilustrasi(Dok ist)

TIM Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniota (PKM-RSH) Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian fenomena Komunitas Marah-Marah yang ada di platform X (yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Komunitas daring ini menjadi sorotan karena menjadi tempat warganet mengekspresikan kemarahan, kekecewaan, dan keresahan mereka di ruang digital.

Ketua Tim PKM-RSH UGM, Muh Faiq Fauzan, Jumat, menjelaskan penelitian tersebut dimaksudkan untuk untuk memahami bagaimana komunitas tersebut berfungsi sebagai safe space (ruang aman) sekaligus toxic space (ruang beracun) bagi penggunanya. 

Penelitian itu sendiri diberi judul  "Antara Safe Space dan Toxic Space: Studi Ekologi Media terhadap Komunitas Marah-Marah di Media Sosial X" dan mengamati kondisi kebiasaan bermedia sosial masyarakat Indonesia terkhusus di Komunitas Marah-Marah melalui pola komunikasi digital.

Dalam melakukan riset mengenai pola komunikasi yang terbentuk dalam Komunitas Marah-Marah di X, katanya tim ini mendapat pendampingan dari dosen Fisipol UGM, Mashita Phitaloka Fandia Purwaningtyas, S.I.P., M.A. Muh Faiq Fauzan menjelaskan sebagai salah satu media sosial dengan jumlah pengguna terbesar di Indonesia, X menyediakan fitur komunitas yang memungkinkan interaksi berbasis minat dan emosi. 

Komunitas Marah-Marah, yang awalnya hadir sebagai wadah pelepasan stres dan emosi negatif sehari-hari dalam perkembangannya menjadi ruang interaksi yang sangat aktif dan dinamis. Jumlah anggotanya pun melonjak drastis, dan bersamaan dengan pertumbuhan tersebut muncul persoalan baru berupa penyebaran ujaran kebencian, serangan personal, dan diskriminasi digital.

“Kami tertarik meneliti Komunitas Marah-Marah karena lonjakan anggotanya sangat signifikan. Dalam waktu satu tahun, jumlah pengguna meningkat tiga kali lipat hingga mencapai satu juta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang merasa perlu untuk mencari ruang pelampiasan emosi di media sosial,” jelas Muh Faiq Fauzan.

Untuk menelaah fenomena tersebut secara mendalam, kata Faiq, tim menggunakan pendekatan Teori Ekologi Media dari Marshall McLuhan. Teori ini, disebutnya, menyoroti bahwa setiap media tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga membentuk cara berpikir dan pola interaksi penggunanya. Dalam konteks media sosial X, fitur seperti retweet, komentar terbuka, serta sistem algoritma menjadi elemen penting yang mempengaruhi dinamika komunikasi di dalam komunitas daring.

Sejalan dengan kerangka teorinya maka metode riset yang digunakan adalah mixed-method, yaitu perpaduan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Tim mengawali riset dengan observasi partisipatoris untuk memetakan pola komunikasi dalam komunitas. Dari observasi dilanjutkan dengan survei terhadap anggota Komunitas Marah-Marah, serta wawancara mendalam untuk menggali lebih jauh persepsi dan pengalaman pengguna terkait kenyamanan, keamanan, dan risiko dalam berinteraksi di ruang digital tersebut.

“Dari berbagai temuan awal, tim melihat bahwa Komunitas Marah-Marah memiliki dua sisi yang kontras. Di satu sisi, komunitas ini memberikan ruang bagi pengguna untuk mengekspresikan diri tanpa rasa takut akan penghakiman, dan menciptakan rasa keterhubungan emosional antarpengguna. Di sisi lain, komunitas ini juga menjadi tempat subur bagi penyebaran komentar bernada negatif dan diskriminatif, pelanggaran privasi, bahkan memicu cyberbullying,” ucapnya.

Faiq menuturkan dalam satu unggahan bisa ditemukan dukungan emosional dari sesama pengguna. Meski begitu, disisi lain ditemui pula komentar yang merendahkan atau bersifat ofensif. Kompleksitas persoalan inilah yang membuat Tim PKM-RSH Fisipol UGM tertarik melakukan riset. Melalui riset ini, tim berharap dapat memberikan kontribusi terhadap penguatan literasi digital masyarakat, khususnya dalam membangun ruang daring yang lebih inklusif dan empatik. 

Selain menghasilkan laporan ilmiah dan artikel akademik, tim berencana meluncurkan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya etika berkomunikasi dan batas-batas ekspresi di media sosial. “Hasil riset ini juga diharapkan dapat mendukung penyusunan kebijakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia melalui policy brief yang menekankan etika bermedia serta pembentukan karakter warganet yang kritis, empatik, dan bertanggung jawab,” imbuh Faiq. (H-2)

Read Entire Article