Padang (ANTARA) - Eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Prof Mahfud Md mengatakan pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum PBB menegaskan dan mencerminkan kehormatan Indonesia di kancah internasional.
"Saya kira pidato Pak Presiden sangat bagus, ini juga menggambarkan pride dan harga diri kita," kata eks Menkopolhukam RI Prof Mahfud Md usai memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (UNAND), Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat.
Selain menggambarkan harkat dan martabat bangsa, Prof Mahfud menilai ketegasan dan sikap Indonesia yang disampaikan oleh Presiden Prabowo terhadap kemerdekaan Palestina juga patut diapresiasi.
Pakar Hukum Tata Negara sekaligus eks Ketua Mahkamah Konstitusi kedua tersebut mengatakan dukungan kemerdekaan terhadap Tanah Palestina oleh Indonesia merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar.
"Dukungan kepada Palestina itu harga mati bagi Indonesia," kata dia menegaskan.
Baca juga: Mahfud Md uraikan tiga poin pokok reformasi kepolisian
Baca juga: Mahfud Md sebut kebebasan berekspresi hal fundamental bernegara
Dalam kunjungannya ke Ranah Minang, Prof Mahfud menjelaskan dukungan kemerdekaan bagi Palestina bukan tanpa dasar. Sebab, ketika Indonesia merdeka, dukungan yang pertama datang itu berasal dari negara-negara seperti Arab Saudi, Mesir, Palestina hingga Liga Arab pada saat itu.
Atas dasar itu, ia mendukung kepala negara untuk tetap teguh mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dari jajahan Zionis Israel. Termasuk menyuarakan di Sidang Umum PBB yang dihadiri langsung para kepala negara di seluruh dunia.
Ia menambahkan sikap Presiden Prabowo Subianto yang akan mengakui Israel dengan syarat juga wajib mengakui kemerdekaan Palestina, merupakan tindakan yang bijak untuk segera mengakhiri genosida yang terjadi di Gaza hari ini.
"Dulu Bung Karno mengatakan Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai Palestina merdeka," ujarnya.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.