Jakarta (ANTARA) - Dislokasi bahu adalah cedera sendi yang terjadi ketika tulang lengan atas keluar dari posisi normalnya di rongga bahu. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti benturan saat berolahraga, terjatuh, atau kecelakaan.
Rasa nyeri yang hebat hebat, pembengkakan, dan perubahan bentuk pada bahu kerap membuat penderitanya sulit bergerak. Meskipun tampak serius, kondisi dislokasi bahu sebenarnya bisa ditangani melalui langkah yang tepat.
Mulai dari manipulasi, pembatasan gerak dengan alat khusus (imobilisasi), pemberian obat, hingga metode penanganan khusus seperti reposisi oleh tenaga medis, penggunaan penyangga, terapi fisik, dan pada situasi tertentu, tindakan operasi.
Mengetahui metode pengobatan yang benar tidak hanya membantu memulihkan fungsi bahu lebih cepat, tetapi juga mengurangi risiko cedera berulang di masa depan. Berikut ini beragam cara dalam mengobati dislokasi bahu dalam medis, yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Geraint Thomas alami dislokasi bahu saat latihan
Cara mengobati dislokasi bahu dalam penanganan medis
Jika tulang bahu tidak kembali ke posisi normal, dokter biasanya akan merekomendasikan salah satu metode perawatan berikut:
1. Manipulasi
Dokter akan memindahkan atau menyesuaikan sendi agar kembali ke tempat semula. Sebelum prosedur dilakukan, pasien akan diberikan obat bius atau anestesi untuk mengurangi rasa sakit dan membuat otot lebih rileks, sehingga proses reposisi berjalan lebih mudah.
2. Imobilisasi
Setelah sendi dikembalikan ke posisinya, dokter mungkin memasang gips, belat, atau selempang selama beberapa waktu. Tujuannya adalah membatasi pergerakan sendi agar cedera dapat pulih sepenuhnya.
3. Pemberian obat
Setelah reposisi, nyeri biasanya mulai berkurang. Namun, jika keluhan masih terasa, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri atau pelemas otot untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan.
Baca juga: Kenali jenis dan penyebab dislokasi bahu yang dialami Jefri Nichol
Metode penanganan khusus untuk dislokasi bahu
1. Reposisi bahu (Reduksi tertutup)
Dokter mengembalikan tulang lengan atas yang bergeser ke posisi semula. Sebelum prosedur, pasien akan diberi obat bius, pelemas otot, atau obat penenang untuk meminimalkan rasa sakit. Nyeri biasanya mereda segera setelah tulang kembali ke tempatnya.
2. Operasi
Operasi menjadi pilihan jika dislokasi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah atau saraf, atau jika tulang tidak dapat dikembalikan ke tempatnya melalui manipulasi. Tindakan ini juga sering direkomendasikan bagi pasien yang mengalami dislokasi berulang di lokasi yang sama, misalnya pada bahu.
3. Pemasangan alat penyangga
Dokter akan memasang penyangga khusus untuk membatasi pergerakan bahu. Lama penggunaannya bervariasi, mulai dari beberapa hari hingga sekitar tiga minggu, tergantung tingkat cedera. Meskipun alat penyangga hanya digunakan sementara, pemulihan total biasanya memakan waktu 3–4 bulan.
Baca juga: Mengenal dislokasi bahu usai duel tinju El Rumi vs Jefri Nichol
Pasca penanganan medis dislokasi bahu
Setelah dislokasi bahu berhasil ditangani, dokter umumnya akan menyarankan pasien melakukan perawatan mandiri di rumah untuk membantu meredakan nyeri sekaligus mempercepat pemulihan. Beberapa langkah yang dianjurkan antara lain:
1. Kompres bahu
Gunakan es yang dibungkus dengan handuk untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Lakukan selama 15–20 menit, 3–4 kali sehari. Setelah nyeri dan bengkak mereda, coba ganti dengan kompres hangat selama sekitar 20 menit untuk membantu melemaskan otot yang tegang.
2. Mengistirahatkan bahu
Hindari mengangkat lengan atau membawa beban berat hingga kondisi benar-benar membaik. Jauhkan juga dari gerakan yang sebelumnya memicu dislokasi atau menyebabkan rasa sakit.
3. Mengonsumsi obat pereda nyeri dan fisioterapi
Obat seperti paracetamol misalnya Sumagesic tablet atau Mirasic Forte kaplet dapat digunakan untuk meredakan nyeri. Pastikan mengikuti aturan pakai dan hentikan penggunaan obat setelah rasa sakit hilang.
Setelah kondisi bahu membaik, dokter biasanya merekomendasikan fisioterapi. Terapi ini bertujuan mengembalikan rentang gerak, kekuatan, dan kestabilan sendi bahu sehingga pasien dapat kembali beraktivitas secara normal.
Baca juga: Alami dislokasi bahu, Hirving Lozano terancam absen lama di Napoli
Baca juga: Mario Aji alami dislokasi bahu
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.