Pakar ingatkan wartawan jangan bagikan data sensitif ke platform AI

1 week ago 17
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Jadi data kita direkam sama mereka. Data sensitif investigasi wartawan bisa saja bocor atau terekspos, misalnya karena kesalahan konfigurasi, peretasan, atau kebocoran lainnya

Jakarta (ANTARA) - Pakar keamanan siber lulusan Universitas Indonesia Ruby Alamsyah mengingatkan wartawan agar tidak sembarangan memasukkan data sensitif ke platform kecerdasan buatan (AI).

Menurutnya, informasi yang dimasukkan ke platform generatif AI akan direkam, disimpan, dan diolah kembali oleh penyedia layanan. Apabila sistem mengalami kesalahan konfigurasi atau peretasan, data sensitif yang tersimpan di sistem berisiko bocor.

“Jadi data kita direkam sama mereka. Data sensitif investigasi wartawan bisa saja bocor atau terekspos, misalnya karena kesalahan konfigurasi, peretasan, atau kebocoran lainnya,” kata Ruby dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Kamis..

Ia mencontohkan, wartawan yang mengolah data transkrip wawancara berisi informasi sensitif, seperti kasus korupsi yang melibatkan pejabat, menggunakan AI untuk dapat terekspos ke publik karena kebocoran data.

Baca juga: OTP lewat SMS dinilai lebih aman dari pesan instan

Di sisi lain, Ruby juga menilai AI berpotensi dijadikan senjata untuk merusak kredibilitas wartawan, misalnya lewat deepfake atau manipulasi konten digital lain. Selain itu, maraknya disinformasi di internet bisa merusak kualitas data yang diolah AI, sehingga jawaban yang dihasilkan tidak kredibel.

"AI salah satu sumbernya adalah internet. Kalau dengan cara tertentu mereka bisa membanjiri data-data dengan hoaks yang masif, dengan data-data yang luar biasa besar baik dari postingan artikel, media sosial, berita-berita palsu, dan lain-lain, akhirnya, jawaban AI itu jadi bias dan berubah," ucap Ruby.

Oleh karena itu, Ruby menjelaskan empat langkah pencegahan agar wartawan lebih aman menggunakan AI. Pertama, tidak pernah mengunggah informasi rahasia, identitas sumber, data yang belum dipublikasikan, ataupun data investigasi yang sensitif.

Kedua, memperlakukan AI layaknya media sosial, sehingga hal-hal yang tidak ingin dipublikasikan sebaiknya tidak dimasukkan ke AI.

Baca juga: Buka-tutup situs KPU bukan satu-satunya solusi hindari peretasan

Ketiga, melakukan sanitasi data atau pembersihan data sebelum menganalisis dokumen wawancara dengan AI.

“Misalnya kita mau menganalisa atau menuliskan artikel, ketika menyebutkan nama sumber, perusahaan, atau detail lainnya bisa kita ubah dengan data lain. AI bisa tetap menjawab dengan benar, tapi data sensitif kita tidak perlu disampaikan,” jelasnya.

Keempat, Ruby mengimbau agar informasi yang dihasilkan AI diperlakukan hanya sebagai referensi, bukan fakta mutlak.

“Setiap kita dapat jawaban dari AI, coba tanya kembali. Biasanya AI akan berpikir ulang dan banyak yang salah. Tapi kalau (informasi buatan AI) memang sempurna dan ada referensi, baru dia menyebutkan (bahwa informasinya itu benar) Jadi pastikan AI kita adalah sebagai sumber, bukan fakta secara langsung,” tandasnya.

Baca juga: Pakar: kejahatan siber perbankan masih marak

Baca juga: Pakar: operasional BSSN harus dipercepat

Baca juga: Analis: waspada serangan siber masih mengancam

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article