Jakarta (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan Indonesia harus memiliki sistem pertahanan yang sangat kuat demi menjaga kedaulatan di tengah situasi geopolitik global yang penuh ketidakpastian.
Hal itu disampaikan saat ia bertindak sebagai inspektur upacara pada Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu
"Indonesia tidak mau memihak blok manapun. Tapi karena itu, tidak ada pilihan lain, Indonesia harus punya pertahanan yang sangat kuat," katanya, diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta.
Dalam amanatnya, Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Ia mencontohkan perang besar di Eropa serta tragedi kemanusiaan di Timur Tengah, di mana bangsa-bangsa yang lemah kerap menjadi korban, termasuk pembantaian terhadap warga sipil seperti orang tua, perempuan, hingga anak-anak.
Presiden menegaskan, sikap politik luar negeri bebas-aktif dan non-blok yang dianut Indonesia tidak berarti bangsa ini dapat lengah.
Justru, menurutnya, posisi tersebut mengharuskan Indonesia memiliki pertahanan yang tangguh agar tidak menjadi pihak yang diperlakukan semena-mena oleh kekuatan besar dunia.
Baca juga: Prabowo tegaskan militer kuat jadi kunci kemerdekaan dan kedaulatan
Baca juga: Pesan Prabowo ke prajurit muda TNI: Jangan pernah lupakan sejarah
Baca juga: Prabowo rapikan baret Muhaimin, Sultan Bachtiar sebelum mulai upacara
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.