Jadi intinya...
- Santi Sardi, mantan artis cilik, meninggal dunia pada 8 Agustus 2025.
- Ia dikenal sebagai penyanyi dan aktris peraih penghargaan FFI 1974.
- Santi berjuang melawan penyakit sebelum wafat, meninggalkan duka mendalam.
Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan tanah air kembali kehilangan salah satu talenta terbaiknya dengan berpulangnya Santi Sardi pada 8 Agustus 2025. Mantan artis cilik yang pernah meraih penghargaan bergengsi di ajang Festival Film Indonesia ini meninggalkan jejak karya dan kenangan mendalam bagi keluarga, rekan sesama artis, dan para penggemarnya. Sosoknya dikenal bukan hanya karena darah seni yang mengalir dari sang ayah, musikus legendaris Idris Sardi, tetapi juga karena bakat luar biasa yang telah ia tunjukkan sejak usia belia.
Nama Santi Sardi melejit di era 1970-an berkat kepiawaiannya bernyanyi dan berakting. Di tengah ramainya industri hiburan anak kala itu, ia mampu menempatkan diri sejajar dengan ikon cilik lainnya seperti Chicha Koeswoyo dan Yoan Tanamal. Selain dikenal sebagai penyanyi dengan tembang populer “Menabung” ciptaan Titiek Puspa, Santi juga membuktikan kemampuannya di dunia akting lewat peran-peran yang membekas di hati penonton.
Kini, kabar kepergiannya membawa duka mendalam. Pesan haru dari sang adik, Lukman Sardi, yang menyebut “Mbak udah enggak sakit” menjadi penutup perjalanan panjang seorang perempuan yang mengabdikan masa kecilnya untuk seni. Perjalanan hidupnya layak dikenang, dari panggung hiburan masa kecil hingga kehidupan pribadinya yang penuh lika-liku.
Awal Karier Santi Sardi di Dunia Hiburan
Santi Sardi memulai langkahnya di dunia hiburan sejak masih kanak-kanak pada era 1970-an, ketika bakat musik dan seni peran mulai dilirik oleh industri film dan musik Indonesia. Sebagai putri dari maestro biola Idris Sardi, ia mewarisi bakat seni yang mengalir deras dalam darahnya dan tumbuh di lingkungan yang lekat dengan dunia pertunjukan.
Debutnya di dunia akting dimulai melalui film Melawan Badai pada 1974, yang kemudian membuka jalan bagi karier gemilang di usia dini. Keberhasilan ini diperkuat dengan penampilannya yang memikat di layar lebar, membuatnya cepat dikenal publik sebagai salah satu artis cilik berbakat.
Selain berakting, Santi juga dikenal sebagai penyanyi cilik dengan suara khas. Salah satu lagunya yang paling populer adalah “Menabung” karya Titiek Puspa, yang pada masanya menjadi bagian dari pendidikan karakter anak-anak melalui musik.
Prestasi Besar di Festival Film Indonesia
Puncak kejayaan Santi Sardi di dunia akting datang pada ajang Festival Film Indonesia (FFI) 1974, ketika ia berhasil menyabet penghargaan Pemeran Anak-anak Terbaik melalui film Senyum di Pagi Bulan Desember. Prestasi ini bukan hanya membanggakan dirinya, tetapi juga menorehkan sejarah tersendiri di perfilman tanah air.
Penghargaan tersebut membuktikan bahwa meski berusia sangat muda, Santi mampu memberikan kualitas akting yang matang dan emosional. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi banyak artis cilik setelahnya untuk meniti karier di dunia hiburan dengan dedikasi tinggi.
Setelah keberhasilan di FFI, Santi terus aktif bermain film hingga akhir dekade 1970-an, menambah portofolio perannya yang beragam dan memantapkan namanya di industri hiburan.
Kehidupan Pribadi dan Jarak dari Sorotan Media
Memasuki dekade 1980-an, Santi Sardi mulai mengurangi aktivitasnya di dunia hiburan. Ia memilih fokus pada kehidupan pribadinya dan perlahan menjauh dari sorotan media. Perubahan ini membuat publik jarang mendengar kabar terbarunya, meski namanya tetap dikenang sebagai salah satu ikon artis cilik era 70-an.
Pilihan untuk mundur dari panggung hiburan tidak mengurangi rasa hormat publik terhadapnya. Justru, keputusannya dianggap sebagai bentuk keberanian untuk menentukan jalan hidup sendiri, terlepas dari popularitas yang pernah ia raih.
Meski tak lagi aktif di dunia hiburan, Santi tetap berhubungan baik dengan beberapa rekan sesama artis, termasuk Bella Saphira yang mengenangnya sebagai sahabat masa kecil.