Jakarta (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa tidak ada potensi banjir rob di wilayah Jakarta Utara sepanjang Oktober 2025, namun upaya penanggulangan tetap dilakukan.
"Pesisir Jakarta tidak berpotensi mengalami banjir rob karena pasang laut yang rendah, dengan pasang tertinggi 0,53 meter," kata Ketua Subkelompok Pengembangan Pesisir Pantai, Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai, Dinas SDA DKI Jakarta, Yursid Suryanegara saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan hal ini berdasarkan hasil pemodelan kondisi penurunan tanah, kenaikan muka air laut (sea level rise), elevasi pesisir, dan pasang surut Teluk Jakarta.
Dia merinci wilayah rentan yang tidak berpotensi banjir rob di antaranya Kamal Muara, Tanjungan, Muara Angke, Muara Baru, Pasar Ikan, Ancol Marina dan JIS, lalu Tanjung Priok dan Kali Baru, serta Marunda
"Wilayah utara Jakarta teridentifikasi aman dari potensi banjir rob sepanjang Oktober 2025. Namun, potensi banjir rob bergantung pada laju penurunan permukaan tanah serta upaya penanggulangan yang dilakukan," kata dia.
Adapun upaya mitigasi yang dilakukan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas SDA Jakarta Utara tetap melakukan penyiagaan serta berbagai upaya antisipasi potensi banjir rob, termasuk penyiagaan pompa stasioner, pompa Mobile dan pintu air.
Sementara itu, merujuk Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyatakan jarak terdekat bulan ke bumi maupun bulan purnama pada 7 Oktober berpotensi menimbulkan banjir rob.
Lokasi yang terdampak mulai dari pesisir Sumatera Utara dan berbagai area di pinggir laut lainnya, termasuk di Jawa Timur dan pesisir Bali.
Baca juga: Warga diminta antisipasi banjir rob di pesisir utara Jakarta
Baca juga: Waspadai rob di pesisir Jakarta Utara hingga 9 Agustus 2025
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan untuk korban banjir rob di Jakarta Utara
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.