Warga Palestina membawa bantuan kemanusiaan dari konvoi Program Pangan Dunia yang menuju Kota Gaza, 16 Juni 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (1/8/2025), menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya jumlah korban jiwa dan cedera di antara warga sipil Palestina di Jalur Gaza yang terbunuh saat mencoba memperoleh pasokan makanan pokok.
Mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Wakil Juru Bicara Sekjen PBB Farhan Haq mengatakan kepada wartawan, sejumlah besar warga Gaza dilaporkan terus terbunuh dan luka-luka saat mencari makanan.
"Menurut rekan-rekan hak asasi manusia kami, lebih dari 100 orang tewas dalam dua hari terakhir saja. Sementara ratusan lainnya luka-luka di sepanjang rute konvoi makanan atau di dekat pusat distribusi militer Israel," kata Haq.
OCHA menegaskan kembali, "Tidak seorang pun boleh dipaksa mempertaruhkan nyawanya untuk mencari makanan," tambahnya.
"Warga sipil harus selalu dilindungi, dan penyaluran bantuan di tingkat masyarakat dalam skala besar harus difasilitasi, bukan dihalangi," kata Haq.
Ia menekankan, kurangnya bahan kebutuhan pokok selama berbulan-bulan telah memperdalam krisis, yang hanya dapat diatasi melalui aliran bantuan tanpa batas ke Gaza. Di sisi lain, PBB terus menghadapi 'rintangan dan bahaya' di sepanjang rute yang disediakan oleh Israel.
"Petugas kemanusiaan juga harus memiliki akses yang cepat, aman, dan tanpa hambatan untuk mengirimkan bantuan dengan cara yang aman dan bermartabat,"ujar dia.
sumber : Antara