Gaza City, Palestina/Istanbul (ANTARA) - Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, Sabtu (3/8), menyatakan sebagian besar dari 36 truk bantuan yang diizinkan Israel masuk pada Jumat telah dijarah di tengah situasi keamanan yang sengaja dibuat kacau oleh militer Zionis.
Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel menjalankan "kebijakan kekacauan dan kelaparan" di wilayah tersebut.
Mereka menyebut bahwa truk-truk bantuan tersebut menjadi sasaran penjarahan sebagai bagian dari "rencana penghancuran sistematis" yang bertujuan membuat warga Gaza kelaparan.
Pekan lalu, Program Pangan Dunia (WFP) PBB memperingatkan bahwa sepertiga penduduk Gaza tidak mendapat makanan selama beberapa hari berturut-turut akibat blokade Israel.
WFP memperkirakan satu dari empat warga Palestina di Gaza menghadapi kondisi mirip kelaparan, dan sekitar 100.000 perempuan serta anak-anak mengalami malnutrisi akut.
Israel telah memblokade Gaza selama 18 tahun. Sejak 2 Maret lalu, seluruh perbatasan ditutup, memblokir masuknya bantuan kemanusiaan dan memperburuk kondisi yang sudah kritis di wilayah tersebut.
Pejabat Palestina mengatakan sedikitnya 600 truk bantuan diperlukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta jiwa penduduk Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan perang genosida ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 60.300 warga Palestina.
Serangan tanpa henti ini menghancurkan wilayah kantong tersebut dan menyebabkan krisis pangan yang semakin parah.
Baca juga: Analis: Mengakui kelaparan tidak hapus tanggung jawab AS atas Gaza
Baca juga: PBB: 1 dari 3 orang di Gaza belum makan selama berhari-hari
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.