
Pesta rakyat dalam rangka pernikahan Wakil Bupati Garut L. Putri Karlina dan anak Gubernur Jawa Barat, Maula Akbar Putra Mulyadi, berakhir ricuh. Warga yang memadati acara makan gratis pada Jumat (18/7) itu berdesakan hingga terdapat korban luka dan meninggal dunia.
Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto mengungkapkan pengamanan acara tersebut sudah dilakukan. Mereka terdiri dari polisi hingga Satpol PP.
"Kami tadi sudah melaksanakan apel jam 10 kami gabungan dari TNI, dari Polri dari Dishub, Satpol PP, dan Brimob juga ada. Jadi setelah kami melaksanakan apel, kami langsung tempatkan personel di titik titik seperti itu. Ini tadi gabungan 400 personel," kata Yugi, Jumat (18/7).
Untuk pengamanan itu, Yugi mengatakan bahwa pihak event organizer (EO) telah melakukan koordinasi karena merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pernikahan.
"Jadi EO juga sudah berkoordinasi dengan kami bagaimana untuk pintu masuknya dari arah barat nanti ada makanan di situ, kemudian keluar dari pintu timur," katanya.
Sementara itu, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengatakan tingginya animo masyarakat membuat pengamanan yang sudah disiapkan tidak sebanding. Maka itu acara berakhir dengan petaka.
"Informasi ada 260 personel di lokasi, tapi karena jumlah antusiasme masyarakat yang sangat besar (menjadi tidak tertahan). Tentu saja kami akan melakukan evaluasi ke depan terkait dengan kegiatan ini supaya tidak terjadi lagi," kata Syakur.
26 Korban
Dalam peristiwa ini terdapat 23 orang yang pingsan dan tiga orang meninggal dunia. Pemkab Garut turut berbelasungkawa atas peristiwa tersebut.
"Jadi yang kami terima laporan dari Dinas Kesehatan bahwa ada 26 orang yang menjadi korban dan ada 3 yang wafat di tempat. Yang sisanya itu ada yang sudah pulang ke rumahnya masing masing," ungkap Syakur.
Ia memastikan bahwa seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun yang pingsan dan sempat mendapatkan perawatan, pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Garut.
"Semua biaya perawatan di-cover oleh pemerintah Kabupaten Garut," katanya.