
Sultan Hamengkubuwono X menyerahkan Serat Kekancingan kepada Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Roy Rizali Anwar untuk pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo, di Kraton Kilen Kraton Yogyakarta Hadiningrat Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Selasa (15/7).
Roy Rizali Anwar mengatakan, penyerahan Serat Kekancingan untuk Pembangunan jalan tol yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi simbol kehormatan, amanah budaya, dan bentuk kolaborasi luhur antara negara dan Kesultanan sebagai institusi adat.
"Jalan tol Yogyakarta-Bawen dan Solo-Yogyakarta-Kulon Progo adalah bagian penting dari Proyek Strategis Nasional, untuk mempercepat konektivitas antardaerah, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat integrasi wilayah Yogyakarta dengan Jawa Tengah dan sekitarnya," kata Roy dalam keterangannya, Jumat (18/7).
Kerja sama pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo ini dijalin antara Kementerian Pu, Kraton Yogyakarta dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Pembangunan jalan tol ini memanfaatkan 320.000 meter persegi lahan Sultan Ground yang saat ini konstruksi jalan tol tersebut telah dimulai.
Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memanfaatkan lahan seluas 75.440,75 meter persegi, terdiri dari 90 bidang tanah desa dan 8 bidang tanah.

Sementara, untuk pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogro objek tanah yang digunakan seluas 245. 302 meter persegi terdiri dari 177 bidang tanah desa dan 17 bidang tanah Sultan Ground.
"Kami menyadari bahwa proses ini melibatkan aspek teknis, hukum, sosial, dan kultural yang sangat kompleks," tutur Roy.
Proyek Tol Yogyakarta-Bawen
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Wilan Oktavian menjelaskan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dengan panjang 75,12 km terbagi menjadi 6 seksi. Antara lain, Seksi 1 Yogyakarta-SS Banyurejo dengan panjang 8,8 km, Seksi 2 SS Banyurejo-Borobudur dengan panjang 15,2 km, dan Seksi 3 Borobudur-SS Magelang dengan panjang 8,1 km.
Selanjutnya Seksi 4 SS Magelang-SS Temanggung dengan panjang 16,65 km, untuk Seksi 5 SS Temanggung-SS Ambarawa 21,39 km dan terakhir seksi 6 SS Ambarawa-JC Bawen total panjang 4,98 km.
Kemudian pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo, dibagi menjadi 3 tahap, pada Tahap 1 yaitu ruas tol Kartasura-Klaten. Sementara ruas Klaten-Prambanan saat ini sudah beroperasi namun belum bertarif.
Wilan menjelaskan, untuk ruas Prambanan-Purwomartani, progres fisik konstruksi sudah mencapai 78,93 persen. Sementara ruas Purwomartani-Maguwo dan JC Sleman-Trihanggo masih dalam proses pembangunan.
"Untuk tahap 2 dan 3, masih dalam proses pembebasan lahan, ruas tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogro direncanakan operasi pada tahun 2028," tutur Wilan.