5 Tanda Penyakit Kelamin pada Mulut, Kenali Gejalanya dan Langkah Penanganannya

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kelamin atau Sexually Transmitted Infections (STIs) umumnya diasosiasikan dengan area genital. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa tanda-tanda penyakit kelamin juga bisa muncul di bagian mulut. Berdasarkan laman CDC (Centers for Disease Control and Prevention), banyak infeksi menular seksual yang dapat menyebar melalui aktivitas seks oral—baik dari mulut ke organ kelamin maupun sebaliknya. Bahkan, menurut MouthHealthy.org, gejala penyakit kelamin di mulut sering kali tidak disadari karena menyerupai luka atau sariawan biasa.

Kondisi ini terjadi karena mulut memiliki jaringan mukosa yang rentan terhadap paparan virus dan bakteri, terutama jika terdapat luka, gusi berdarah, atau kebersihan mulut yang buruk. Beberapa infeksi seperti herpes, HPV, sifilis, dan gonore dapat menampakkan tanda khas di rongga mulut, lidah, atau tenggorokan. Menurut NHS.uk, bahkan kutil akibat HPV bisa muncul di mulut atau tenggorokan, meskipun jarang terjadi.

Mengingat potensi penularan dan komplikasinya yang serius, penting bagi setiap orang untuk mengenali tanda penyakit kelamin pada mulut sejak dini agar dapat segera memeriksakan diri dan memperoleh pengobatan yang tepat. Berikut ulasan Liputan6.com, Rabu (8/10/2025).

Virus herpes adalah salah satu penyebab paling umum dari lesi di mulut yang terkait dengan penyakit kelamin. HSV-1 biasanya menyebabkan luka di sekitar bibir (cold sore), sedangkan HSV-2 lebih sering muncul di area genital. Namun, keduanya bisa berpindah lokasi melalui kontak oral.

Gejalanya meliputi:

• Muncul lepuhan kecil berisi cairan di bibir, lidah, atau dalam mulut.
• Luka terasa nyeri saat makan atau menelan.
• Kadang disertai demam dan kelelahan.

Menurut MouthHealthy.org, luka herpes biasanya sembuh dalam 7–10 hari, tetapi virusnya tetap berada dalam tubuh dan dapat kambuh sewaktu-waktu, terutama saat sistem imun menurun.

2. Kutil atau Benjolan di Mulut (Human Papillomavirus – HPV)

HPV merupakan salah satu penyebab utama munculnya kutil pada area mulut atau tenggorokan. Menurut CDC, terdapat lebih dari 40 jenis HPV yang dapat menular melalui hubungan seksual, termasuk oral seks.

Tanda-tanda yang umum:

• Adanya kutil kecil, lunak, berwarna putih atau merah muda di lidah, bibir, atau tenggorokan.
• Biasanya tidak nyeri, namun bisa mengganggu bicara atau menelan.
• Pada kasus tertentu, terutama oleh strain HPV-16, dapat berkembang menjadi kanker kepala dan leher.

MouthHealthy.org mencatat sekitar 9.000 kasus kanker kepala dan leher akibat HPV diidentifikasi setiap tahun, dan sebagian besar terjadi pada pria.

3. Luka atau Sariawan yang Tidak Sembuh (Sifilis – Treponema pallidum)

Sifilis adalah infeksi bakteri serius yang menimbulkan luka (chancre) di berbagai bagian tubuh, termasuk mulut. Menurut MouthHealthy.org, pada tahap awal, sifilis dapat menimbulkan luka merah kecil di bibir, lidah, gusi, atau dekat tonsil.

Ciri-ciri yang perlu diwaspadai:

• Luka terbuka berwarna merah, kuning, atau abu-abu yang terasa nyeri.
• Luka bisa hilang sendiri, tetapi infeksi tetap ada di tubuh.
• Jika tidak diobati, sifilis dapat menyerang jantung, otak, dan sistem saraf.

Laman NHS.uk menekankan pentingnya deteksi dini sifilis karena semakin cepat diobati, semakin tinggi tingkat kesembuhannya.

Gonore tidak hanya menyerang organ reproduksi, tetapi juga bisa menginfeksi tenggorokan setelah melakukan seks oral. Menurut data MouthHealthy.org, gejala gonore di mulut sering kali ringan sehingga kerap tidak disadari.

Gejalanya meliputi:

• Rasa terbakar atau nyeri di tenggorokan.
• Pembesaran kelenjar di leher.
• Terkadang muncul bercak putih di bagian belakang mulut.

Jika tidak diobati, gonore dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menimbulkan komplikasi serius. Diagnosis biasanya dilakukan melalui tes usap (swab) tenggorokan dan diobati dengan antibiotik.

5. Bercak Putih atau Lesi di Tenggorokan (Infeksi HPV atau Gonore Kronis)

Bercak putih atau merah di dinding mulut bisa menjadi tanda adanya infeksi menular seksual yang menahun. Dalam beberapa kasus, kondisi ini berkaitan dengan HPV yang menyerang jaringan epitel tenggorokan. Jika bercak tidak hilang dalam dua minggu, perlu pemeriksaan medis lanjutan karena bisa menjadi tanda awal kanker mulut.

Apabila Anda mendapati tanda-tanda seperti yang dijelaskan di atas, berikut langkah yang disarankan oleh CDC.gov, NHS.uk, dan beberapa jurnal kedokteran gigi (Journal of Oral Pathology & Medicine, 2020):

1. Segera Periksa ke Klinik Kesehatan Seksual

Pemeriksaan oleh dokter atau tenaga medis adalah langkah utama untuk memastikan diagnosis. Anda tidak perlu merasa malu, karena sesuai panduan NHS.uk, klinik kesehatan seksual menjaga kerahasiaan data pasien sepenuhnya. Pemeriksaan bisa mencakup:

• Tes darah untuk mendeteksi sifilis, HIV, atau herpes.
• Tes swab tenggorokan untuk gonore atau klamidia.
• Pemeriksaan visual oleh dokter gigi atau THT.

2. Hindari Aktivitas Seksual Sampai Diagnosis Jelas

CDC menegaskan untuk tidak melakukan seks, termasuk seks oral, sampai hasil pemeriksaan keluar dan pengobatan selesai dilakukan. Ini penting untuk mencegah penularan lebih lanjut.

3. Jalani Pengobatan Sesuai Anjuran Dokter

Sebagian besar penyakit kelamin dapat diobati dengan antibiotik atau antivirus, tergantung penyebabnya.

• Herpes: Diobati dengan antivirus seperti asiklovir.
• Sifilis dan gonore: Dapat disembuhkan dengan antibiotik penisilin atau sefalosporin.
• HPV: Tidak ada obat yang menghilangkan virus, tetapi gejalanya bisa ditangani dengan pengangkatan lesi.

Penting untuk menyelesaikan seluruh pengobatan agar infeksi tidak kambuh.

4. Informasikan kepada Pasangan Seksual

Jika hasil tes positif, beri tahu pasangan agar mereka juga menjalani pemeriksaan. Menurut panduan NHS.uk, klinik bisa membantu memberitahu pasangan Anda tanpa mengungkap identitas pribadi.

5. Terapkan Pencegahan ke Depan

• Gunakan kondom atau dental dam setiap kali melakukan seks oral.
• Hindari seks saat ada luka di mulut.
• Lakukan pemeriksaan rutin, terutama bila berganti pasangan seksual.
• Jaga kebersihan mulut dan gigi untuk mengurangi risiko luka yang dapat mempermudah penularan.

1. Apakah penyakit kelamin bisa sembuh total?

Sebagian bisa sembuh (seperti gonore dan sifilis) dengan antibiotik. Namun, infeksi virus seperti herpes dan HPV tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, hanya dikendalikan gejalanya.

Ya, beberapa infeksi seperti herpes dan HPV dapat menular melalui ciuman jika terdapat luka atau lepuhan di mulut.

3. Apakah dokter gigi bisa mendeteksi penyakit kelamin?

Bisa. Dokter gigi terlatih untuk mengenali perubahan di rongga mulut yang mengindikasikan infeksi menular seksual seperti HPV, sifilis, atau herpes.

4. Apakah penggunaan kondom selalu mencegah penularan?

Kondom dapat mengurangi risiko secara signifikan, tetapi tidak sepenuhnya mencegah infeksi seperti HPV atau herpes yang dapat menular melalui kontak kulit di luar area tertutup kondom.

5. Kapan waktu terbaik untuk melakuk...