Liputan6.com, Jakarta Lengkuas (Alpinia galanga) yang dikenal sebagai rempah bumbu dapur disebut berpotensi menjadi bahan baku obat.
“Lengkuas memiliki beragam senyawa bioaktif yang sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pengobatan tradisional maupun modern yang diolah pada industri farmasi,” kata Periset Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Afi Candra Trinugraha, mengutip laman BRIN, Selasa (7/10/2025).
Lengkuas adalah salah satu jenis rempah yang tumbuh tersebar di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan memiliki banyak manfaat dalam bidang pengolahan pangan maupun kesehatan. Biasanya, lengkuas banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk memperkaya cita rasa masakan. Namun, berdasarkan hasil penelitian Afi, lengkuas memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti galangin, flavonoid, acetoxychavicol acetate, serta minyak atsiri.
Kandungan senyawa bioaktif tersebut terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan. Selain itu, lengkuas berkhasiat mendukung kesehatan pencernaan, meningkatkan sistem imun, hingga menjaga kesehatan kulit.
“Lengkuas dapat menekan mediator inflamasi pada penyakit, seperti hepatitis dan arthritis, sekaligus efektif melawan patogen tertentu dengan cara merusak membran sel bakteri. Khasiat tersebut memperkuat posisi lengkuas sebagai tanaman rempah yang bernilai tinggi untuk dikembangkan menjadi bahan obat,” ungkap Afi.