Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat, total portofolio pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp304,5 triliun hingga akhir Juni 2025 atau tumbuh 9,6 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, porsi pembiayaan hijau tercatat Rp157,5 triliun atau tumbuh 13,3 persen yoy. Sementara pembiayaan sosial mencapai Rp147 triliun, dengan pertumbuhan 5,9 persen yoy.
“Saat ini Bank Mandiri terus mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pangsa portofolio hijau yang mencapai lebih dari 35 persen di antara empat bank besar nasional,” kata Direktur Operations Bank Mandiri Timothy Utama dalam Paparan Kinerja Kuartal II 2025 secara daring di Jakarta, Jumat.
Adapun portofolio pembiayaan berkelanjutan merupakan bagian dari pilar sustainable banking yang diusung Bank Mandiri dalam implementasi prinsip environmental, social, and governance (ESG).
Baca juga: Bank Mandiri: Nilai transaksi Livin’ tembus Rp2.097 triliun per Juni
Selain sustainable banking, dia mengatakan bahwa Bank Mandiri juga menjalankan pilar sustainable operations dengan memonitor jejak karbon operasional secara digital.
Menurutnya, penerapan berbagai inisiatif netral karbon seperti optimalisasi green building, kendaraan listrik, dan energi surya telah menurunkan emisi cakupan 1 dan 2 sebesar 33 persen dibanding baseline 2019.
Timothy menambahkan, komitmen berkelanjutan juga tercemin dari budaya kerja yang inklusif. Saat ini 46 persen dari seluruh pegawai di level manajer ke atas merupakan perempuan.
“Selain itu, kami terus memperkuat data privacy dan cybersecurity demi melindungi nasabah dan perusahaan,” imbuhnya.
Baca juga: Bank Mandiri tetap buka peluang pendanaan non-DPK, termasuk obligasi
Pada pilar sustainability beyond banking, ia mengatakan bahwa inklusi keuangan menjadi kunci. Melalui Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant, Bank Mandiri memperluas akses layanan keuangan bagi UMKM.
“Hingga Juni 2025, 62 persen pengguna Livin’ Merchant berada di bawah wilayah non-urban, setara dengan 1,7 juta pengguna,” kata Timothy.
Di sisi lain, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank Mandiri dirancang untuk menyasar masyarakat yang kurang terlayani. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Adapun komitmen Bank Mandiri dalam ESG mendapat pengakuan internasional, salah satunya melalui penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Baca juga: Bank Mandiri jaga rasio dividen 60 persen secara jangka panjang
Lembaga internasional tersebut meningkatkan ESG Rating Bank Mandiri dari BBB pada 2024 menjadi AA pada 2025.
Pencapaian ini, menurut perseroan, menegaskan konsistensi Bank Mandiri dalam memperkuat praktik keberlanjutan sekaligus mendukung transisi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.