Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyampaikan, perseroan memiliki rencana untuk menjaga rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) pada kisaran 60 persen dari laba bersih secara jangka panjang.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini di Jakarta, Jumat, menjawab pertanyaan media mengenai potensi rasio dividen Bank Mandiri untuk tahun buku 2025.
“Kombinasi dari pertimbangan antara kesehatan dan kebutuhan permodalan, kemungkinan ekspansi bisnis, serta aspirasi dari pemegang saham untuk memberikan imbal hasil optimal, menghasilkan rencana dividend payout ratio secara jangka panjang akan kami jaga di kisaran 60 persen,” kata Novita dalam Paparan Kinerja Kuartal II 2025 secara daring.
Namun, Novita menegaskan bahwa penetapan rasio pembayaran dividen akan sangat bergantung pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ke depan. Apabila sudah terdapat keputusan, ia memastikan besaran rasio dividen akan disampaikan kepada publik.
Baca juga: Bank Mandiri bukukan laba bersih Rp24,5 triliun di semester I 2025
“Setiap usulan ataupun setiap rencana hasil dari jumlah dari dividend payout ratio sangat bergantung dari keputusan hasil RUPS,” kata Novita.
Ketika ditanya mengenai apakah Bank Mandiri memiliki rencana pembagian dividen interim, Novita menyampaikan bahwa peluang tersebut selalu terbuka bagi perseroan.
“Jadi opsinya ada. Namun sampai dengan saat ini, kami masih belum ada rencana spesifik terkait itu. Apabila nanti di kemudian hari kami akan memiliki rencana dividend interim, tentunya juga akan kami komunikasikan secara terbuka sesuai tata kelola perusahaan yang baik,” kata Novita.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.