
BINTANG Portland Trail Blazers Damian Lillard, yang tengah menjalani proses penembuhan cedeta, ditunjuk sebagai general manager (GM) klub bola basket Universitas Negeri Weber.
Universitas Negeri Weber merupakan kampus tempat Lillard menimba ilmu serta tempat dia mengawali kariernya sebagai atlet bola basket profesional.
Pengumuman penunjukkan Lillard sebagai GM diumumkan pihak kampus bersamaan dengan digelarnya Weber State Basketball Alumni Classic di Ogden, Utah, Amerika Serikat (AS).
"Hubungan saya dengan pelatih Eric Duft dan program itu sangat bermakna bagi saya, sehingga melihat kesuksesan program itu
menjadi salah satu prioritas saya," kata Lillard.
Lillard mengaku merasa memiliki keterikatan untuk membantu program itu agar lebih sukses, serta mendampingi para pemain guna lebih mengembangkan karier mereka setelah selesai kuliah.
Selaku GM, megabintang NBA itu akan bekerja sama dengan jajaran pelatih dan pimpinan departemen atletik Weber State, setidaknya
hingga setahun ke depan.
Guard tersebut akan memberikan wawasan, pembinaan, serta arahan strategis berdasarkan pengalamannya di level perguruan tinggi dan NBA.
Lillard bermain untuk Universitas Negeri Weber selama periode 2008 hingga 2012. Selama empat tahun tersebut, dia dua kali meraih gelar
Big Sky Player of the Year dan tiga kali masuk First Team All-Big Sky.
D musim terakhirnya, Lillard dinobatkan sebagai Third Team All-American. Bahkan, nomor punggung 1 miliknya pun telah dipensiunkan oleh
universitas sebagai bentuk penghormatan.
Lillard, saat ini, masih aktif sebagai pemain Portland Trail Blazers. Penunjukan sebagai GM itu terjadi hanya 2 pekan setelah dia menyepakati perpanjangan kontrak berdurasi 3 tahun bersama Blazers.
Tugas barunya itu bisa dijalani, karena Lillard dalam proses pemulihan cedera tendon achilles kiri yang dialami pada April lalu, sehingga membuatnya harus menepi selama musim 2025-2026.
Meski cedera dan harus absen semusim, Lillard tetap menunjukkan komitmen besar untuk berkontribusi bagi perkembangan kampus
yang telah membesarkan namanya.
Selaku pemain NBA yang masuk All-Star sebanyak sembilan kali dan telah menjalani 13 musim di liga bola basket profesional AS tersebut, pengalamannya diyakini oleh pihak kampus akan membantu para pemain muda berkembang. (Ant/Z-1)