Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama untuk mempercepat realisasi pelatihan vokasi sektor energi bagi calon pekerja migran.
"Yang ini memang belum berproses, masih tahap proses kita untuk melakukan link and match dalam konteks pelatihannya dengan Kementerian ESDM," kata Menteri P2MI Mukhtarudin dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama itu di Jakarta, Rabu (8/10).
Dia mengatakan ruang lingkup MoU itu mencakup sejumlah kerja sama, antara lain pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan kompetensi melalui pelatihan vokasi di bidang energi dan sumber daya mineral.
Selain itu, ada pula upaya pemberdayaan sosial dan ekonomi pekerja migran di sektor energi dan upaya penyebarluasan informasi tentang penempatan, perlindungan, dan peluang kerja di sektor energi dan sumber daya mineral di luar negeri.
Kementerian ESDM memiliki tujuh satuan kerja yang terlibat dalam pelatihan vokasi bagi calon pekerja migran, yang terdiri dari lima pusat pengembangan SDM (PPSDM) dan dua politeknik.
Mukhtarudin mengatakan dirinya berharap kerja sama pelatihan vokasi itu dapat meningkatkan sinergisitas kedua kementerian dan bisa meningkatkan potensi pekerja Indonesia untuk memasuki pasar kerja di Timur Tengah, Afrika, Rusia, dan Asia Tengah.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan dukungannya pada upaya KP2MI untuk meningkatkan keterampilan calon pekerja migran melalui pelatihan vokasi.
"Kita dari Kementerian ESDM akan men-support apa yang bisa kita lakukan," katanya.
Bahlil menambahkan bahwa salah satu tantangan Indonesia saat ini adalah menciptakan lapangan pekerjaan.
Lapangan kerja di luar negeri, kata dia, menuntut pekerja migran untuk memiliki keterampilan khusus.
"ESDM kebetulan punya beberapa sekolah-sekolah vokasi yang bisa dimaksimalkan," kata Bahlil.
Baca juga: KP2MI ajak kementerian terkait perluas vokasi bagi CPMI
Baca juga: RI perkuat pendidikan vokasi lewat kerja sama strategis dengan Swiss
Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.