Liputan6.com, Jakarta Barcelona melanjutkan tur pramusim mereka di Asia dengan kemenangan telak 5-0 atas Daegu FC, Senin (4/8) malam WIB, di Daegu Bank Park. Namun, sorotan utama bukan hanya pada hasil akhir, melainkan keputusan menarik dari pelatih baru Hansi Flick dalam menyusun formasi tim.
Dalam pertandingan ini, Flick kembali bereksperimen dengan memainkan Gerard Martin sebagai bek tengah, peran yang tidak biasa bagi pemain berusia 23 tahun tersebut.
Gerard Martin, yang selama ini dikenal sebagai bek kiri, kembali dipercaya tampil sejak menit awal. Yang menarik, ia berduet dengan Ronald Araújo di jantung pertahanan, posisi yang kembali dipercayakan kepadanya setelah performa menjanjikan saat melawan FC Seoul pekan lalu.
Eksperimen ini tampaknya menjadi bagian dari pendekatan fleksibel Flick terhadap susunan pemain, seiring upayanya membentuk skuad Barcelona yang lebih dinamis dan adaptif.
Performa Meyakinkan dari Martin dalam Peran Baru
Meski bertugas di posisi yang tidak biasa, Gerard Martin tampil cukup solid sepanjang pertandingan. Kombinasi kecepatan, kemampuan membaca permainan, dan distribusi bolanya membuat lini belakang Blaugrana tetap kokoh saat menghadapi tekanan sporadis dari Daegu.
Bersama Ronald Araujo, Martin berhasil menjaga area pertahanan dengan baik, memberi rasa aman bagi kiper dan memudahkan transisi ke lini tengah.
Penampilan Martin ini jelas memberi sinyal positif bagi Hansi Flick, yang tampaknya tengah mencari opsi alternatif di sektor bek tengah.
Dengan padatnya jadwal musim kompetisi mendatang, serta kebutuhan akan kedalaman skuad, kehadiran pemain yang bisa bermain di lebih dari satu posisi menjadi sangat berharga. Jika eksperimen ini terus menunjukkan hasil yang baik, bukan tidak mungkin Martin akan mendapat peran penting.
Flick Tunjukkan Keseriusan dalam Menyusun Fondasi Baru
Di luar eksperimen tersebut, Flick menurunkan skuad yang cukup kuat sejak menit awal, termasuk nama-nama seperti Frenkie de Jong, Lamine Yamal, dan Robert Lewandowski.
Hal ini memperlihatkan bahwa sang pelatih mulai mengintegrasikan pola permainan yang ia inginkan kepada para pemain kunci, sembari menguji potensi dari para pemain muda dan pelapis seperti Martin.
Kemenangan besar atas Daegu tentu menjadi modal positif bagi Flick dalam membangun ritme permainan tim. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana eksperimen-eksperimen ini bisa memberikan fleksibilitas taktik yang lebih besar bagi Barcelona.
Sumber: Managing Barcelona