Kasus Giovanni Leoni: Contoh Nyata Kegagalan Investasi Klub Serie A

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Liverpool sukses mengamankan tanda tangan Giovanni Leoni, seorang talenta muda Italia berusia 18 tahun, setelah pekan-pekan spekulasi yang menghubungkannya dengan klub-klub besar Serie A, seperti AC Milan dan Inter Milan.

Keputusan Leoni bergabung ke Liverpool ini menjadi sorotan tajam, terutama di media Italia yang menyesalkan kehilangan salah satu prospek terbaik negaranya.

Dalam kolom opini di Corriere dello Sport, direktur Ivan Zazzaroni melontarkan kritik keras terhadap cara klub Inggris memanfaatkan sistem yang mendukung Premier League secara finansial dan operasional.

Liverpool, menurutnya, tahu betul bagaimana menyusun strategi untuk mendominasi pasar pemain muda, sementara klub Italia justru gagal mengantisipasi langkah tersebut.

Liverpool dan Sistem Premier League yang Unggul

Menurut Ivan Zazzaroni, klub-klub Inggris memiliki sistem yang jelas dalam memaksimalkan potensi pasar pemain. Mereka lebih banyak membeli pemain dari klub-klub kelas bawah Inggris, seperti Brighton, Burnley, dan Sunderland dengan harga tinggi.

Pemain-pemain tersebut kemudian tetap berkiprah di kasta tertinggi Liga Inggris, sehingga keuntungan dan kekuatan tetap terjaga dalam lingkup Premier League.

Strategi ini memastikan ‘oksigen’ finansial dan talenta tetap mengalir di dalam ekosistem Liga Inggris, sekaligus mempersulit klub-klub luar negeri untuk mendapatkan pemain terbaik.

Hanya ketika kebutuhan teknis tidak terpenuhi di dalam negeri, klub Inggris baru melirik pasar internasional dengan daya saing finansial yang jauh di atas rata-rata.

Fenomena ini menjadikan Liverpool dan klub Inggris lain sebagai entitas yang sangat efisien dalam mempertahankan dan mengembangkan pemain berdampak.

Kelemahan Klub Serie A dan Masalah Individualisme

Masih dalam kolom yang sama, Zazzaroni mengkritik keras pendekatan klub Serie A yang dianggap terlalu individualistik dan kurang memiliki visi bersama. Dia menyoroti perilaku sebagian besar klub yang enggan menggelontorkan dana besar untuk pemain mereka sendiri demi melawan persaingan internal.

Alih-alih mempertahankan talenta terbaik, dana lebih banyak dialirkan ke luar negeri dengan harapan melakukan trading pemain. Hal ini dinilai berbalik merugikan Serie A karena klub-klub Italia lebih sering kehilangan aset berharga kepada pesaing.

Selain itu, dominasi kepemilikan asing di klub Italia memperburuk keadaan. Pemilik asing cenderung lebih memilih pemain luar negeri sebagai aset dagang yang bisa dijual kembali ke pasar global, ketimbang membangun dan mempertahankan pemain asli Italia sebagai simbol klub.

Leoni dan Kegagalan Investasi Klub Serie A

Kasus Giovanni Leoni menjadi gambaran nyata dari isu tersebut. AC Milan yang sebelumnya mengikuti perkembangan Leoni, bahkan berhasil menjual Mohamed Thiaw, pemain cadangan, dengan harga 40 juta euro. Namun, Milan tidak mampu mengalokasikan dana serupa untuk memboyong Leoni secara permanen.

Alhasil, talenta berusia 18 tahun itu justru memilih Liverpool sebagai destinasi kariernya berikutnya, yang menjadikan dia bagian dari skuad di Premier League.

Situasi ini menimbulkan kritik tajam atas ketidakmampuan klub Italia dalam mempertahankan dan mengembangkan bibit unggulnya karena fokus yang terpecah dan strategi yang kurang matang.

Read Entire Article