Liputan6.com, Jakarta Gonzalo Garcia mencuri perhatian publik sepak bola dunia berkat performa apiknya di ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Penyerang muda Real Madrid itu tak menyia-nyiakan kesempatan saat diturunkan dan menjawabnya dengan kontribusi penting di lapangan. Dalam kemenangan 3-1 atas Pachuca, Garcia mencatatkan assist usai sebelumnya mencetak gol kontra Al Hilal.
Penampilan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Garcia bukan sekadar pelengkap skuad. Di bawah arahan pelatih baru Xabi Alonso, ia tampaknya menjadi bagian dari proyek yang memberi tempat bagi darah muda. Tak hanya menjanjikan di masa depan, Garcia menunjukkan bahwa ia siap memberi kontribusi sejak sekarang.
Menurut laporan SPORT, kepercayaan Alonso pada pemain muda membuka peluang lebih besar bagi Garcia di musim depan. Ia bisa menjadi solusi internal untuk kebutuhan striker berprofil target man—peran yang musim lalu diisi oleh Joselu.
Kesempatan Datang, Garcia Menjawab
Absennya Kylian Mbappe menjadi pembuka jalan bagi Garcia. Meski awalnya dianggap hanya sebagai pelapis, penyerang berusia 21 tahun asal Spanyol itu membuktikan dirinya layak mendapat menit bermain di level tertinggi. Ia tak sekadar hadir, tetapi tampil berani dan efisien di setiap laga.
Garcia tampil konsisten dan menunjukkan mentalitas yang cocok untuk pertandingan besar. Dalam dua laga di Piala Dunia Antarklub, ia terlibat langsung dalam dua gol tim. Hal ini membuat namanya mulai masuk dalam pembicaraan soal peran reguler di skuad utama musim depan.
Dengan performa seperti itu, publik Santiago Bernabeu tak bisa lagi mengabaikannya. Garcia telah menciptakan momentum yang sangat penting untuk kariernya, terlebih saat Real Madrid tengah mencari keseimbangan antara nama besar dan regenerasi skuad.
Pemain Muda, Potensi Besar
Sebagai pemain muda, Garcia masih dalam proses pengembangan. Namun, langkah-langkah awalnya menunjukkan potensi besar yang bisa diolah menjadi senjata penting Real Madrid musim depan. Ia tak hanya tampil baik sebagai striker tengah, tetapi juga fleksibel bermain di sisi sayap.
Fleksibilitas ini tentu menjadi nilai tambah di mata Xabi Alonso, yang dikenal menyukai pemain serbabisa. Bahkan ketika Mbappe sudah kembali, Garcia tetap punya peluang karena bisa menyesuaikan diri di beberapa posisi lini depan.
Lebih dari sekadar teknik, kerja tanpa bola Garcia juga mendapatkan perhatian. Ia disiplin, aktif dalam pressing, dan memahami ruang—atribut yang sangat dihargai dalam sistem Alonso dan bisa menjadi standar baru bagi penyerang Madrid lainnya, termasuk Mbappe.
Dampak Domino untuk Endrick
Di balik kabar baik untuk Garcia, ada situasi yang perlu dicermati soal Endrick. Bintang muda asal Brasil itu belum mendapat banyak kesempatan musim lalu, dan munculnya Garcia bisa semakin mengurangi peluangnya. Kompetisi internal di lini depan kini makin ketat.
Jika tren ini terus berlanjut, Madrid bisa dipaksa mengambil keputusan sulit. Salah satu dari keduanya mungkin perlu dipinjamkan demi perkembangan yang optimal. Pilihan ini akan sangat dipertimbangkan agar tak ada talenta muda yang terhambat.
Garcia telah menunjukkan bahwa Real Madrid tak harus selalu mencari solusi di bursa transfer. Dengan harga pemain top yang makin mahal, memaksimalkan pemain akademi bisa menjadi sebuah langkah yang strategis.
Sumber: SPORT, Madrid Universal