Liputan6.com, Jakarta Manchester United dipastikan tidak akan berpartisipasi di Liga Champions UEFA musim 2025/2026. Keputusan ini merupakan konsekuensi langsung dari hasil mengecewakan yang mereka capai di Premier League musim 2024/2025.
Finis di peringkat ke-15 dengan koleksi 42 poin, MU mengalami salah satu musim paling kelam sepanjang sejarah klub. Posisi tersebut menjadi yang terendah bagi Setan Merah sejak musim 1989/1990 dan merupakan perolehan poin paling minim di divisi tertinggi sejak terakhir kali terdegradasi pada musim 1973/1974.
Dengan hasil ini, MU terpaut sangat jauh dari zona kualifikasi Liga Champions yang kini mencakup lima posisi teratas Premier League. Ekspansi slot tersebut berkat tambahan kuota dari peringkat koefisien UEFA yang menguntungkan liga Inggris.
Final Liga Europa Menjadi Peluang Terakhir yang Sia-sia
Meskipun MU berhasil melaju hingga final Liga Europa UEFA 2024/2025, mereka harus menerima kekalahan 1-0 dari Tottenham Hotspur. Kemenangan Spurs di final tersebut sekaligus mengamankan tempat mereka di fase grup Liga Champions musim mendatang.
Pertandingan final yang digelar di Stadion San Mames, Bilbao, pada 21 Mei 2025 menjadi momen pahit bagi para pemain dan suporter MU. Kekalahan ini sangat krusial karena juara Liga Europa secara otomatis berhak tampil di Liga Champions.
Dengan Tottenham yang meraih trofi, kesempatan terakhir MU untuk berlaga di kompetisi Eropa pun lenyap begitu saja. Final Liga Europa seharusnya menjadi jalur penyelamat setelah performa buruk di Premier League.
Musim Kelam di Premier League 2024/2025
Musim 2024/2025 benar-benar menjadi tahun yang sulit bagi Manchester United di kancah domestik. Dengan hanya meraup 42 poin, mereka tidak sekadar finis di posisi ke-15 tetapi juga mencatat performa yang jauh dari ekspektasi minimum sebuah klub besar.
Posisi ini sangat mengecewakan mengingat MU merupakan salah satu raksasa sepak bola Inggris dan Eropa. Mereka kini harus berjuang ekstra keras untuk kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di papan atas liga.
Kedatangan Ruben Amorim di pertengahan musim juga tidak cukup untuk menyelamatkan tim dari keterpurukan. MU bahkan sempat mengalami krisis berkepanjangan, termasuk kehilangan identitas permainan yang jelas di bawah pelatih Portugal tersebut.
Absen Kompetisi Eropa untuk Pertama Kali Sejak 2013/2014
Kegagalan MU lolos ke Liga Champions musim 2025/2026 menandai momen bersejarah dalam perjalanan klub. Ini menjadi pertama kalinya sejak musim 2013/2014 mereka tidak berpartisipasi dalam kompetisi Eropa sama sekali.
Tanpa beban kompetisi Eropa, MU akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus memperbaiki performa di Premier League. Namun, tantangan besar menanti mereka untuk bangkit dari keterpurukan dan kembali bersaing di level tertinggi sepak bola dunia.