Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pihaknya membuka partisipasi masyarakat dalam mengelola kawasan hutan.
“Selain yang sudah ada melalui Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan perhutanan sosial,” kata Menhut dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dalam mendorong partisipasi tersebut, ungkapnya, melalui kerja sama strategis dengan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Nota kesepahaman ini mencakup kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengkajian, pengabdian kepada masyarakat, alih teknologi, pertukaran data informasi, dan fasilitasi KHDTK yang akan menjadi laboratorium alam bagi sivitas akademika UMB.
Baca juga: Kemenhut perkuat konsolidasi rehabilitasi mangrove lewat Mangrofest
“(Kami) menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan perguruan tinggi dalam menjawab tantangan masa depan sektor kehutanan Indonesia,” ujar Menhut.
Selain itu, Menhut Raja Antoni juga menyerahkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Pengelolaan KHDTK kepada UMB, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap penguatan peran kampus dalam konservasi dan riset kehutanan.
Ia mengatakan, selanjutnya juga akan disiapkan perjanjian kerja sama dengan 10 desa di sekitar KHDTK, dengan Pemkab Bengkulu Tengah dan Pemkab Kepahiyang untuk konservasi dan pengelolaan KHDTK.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.