Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Belanda David van Weel menegaskan bahwa negaranya berkomitmen menjadi mitra yang stabil dan dapat diandalkan bagi Indonesia, di tengah dinamika global yang semakin kompleks.
Dalam pernyataan pers bersama Menteri Luar Negeri RI Sugiono usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Jakarta, Kamis, van Weel menyampaikan bahwa Belanda memandang Indonesia sebagai aktor kunci di kancah global, mengingat perannya di ASEAN, G20, BRICS, serta dalam proses aksesi menuju keanggotaan OECD.
"Sementara dari pihak Belanda, kami berupaya menjadi mitra yang stabil, terpercaya, dan dapat diprediksi bagi Indonesia," ujar van Weel.
Ia menilai Indonesia memiliki suara yang kuat dan independen di level internasional—sebuah kualitas penting di tengah dunia yang semakin terfragmentasi dan multipolar.
Karena itu, kata van Weel, Belanda sangat menghargai peran Indonesia dan dukungannya terhadap tatanan internasional berbasis aturan.
"Kami menegaskan komitmen terhadap nilai-nilai HAM, hukum internasional, dan multilateralisme yang sama-sama kami yakini. Kami juga membahas bagaimana kita bisa bekerja sama dalam menghadapi tantangan global saat ini," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, van Weel mengumumkan bahwa Indonesia dan Belanda telah menyepakati Rencana Aksi Bersama 2026–2029, yang akan menjadi tonggak baru dalam kemitraan komprehensif kedua negara.
Baca juga: Menlu: Repatriasi fosil Homo erectus simbol rekonsiliasi RI-Belanda
Komitmen ini menjadi landasan penguatan kerja sama di bidang-bidang strategis seperti tata kelola air, ketahanan pangan dan energi, serta keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
“Di tengah dunia yang menghadapi tantangan serius, kita memerlukan kemitraan kuat yang dilandasi rasa saling percaya, nilai-nilai bersama, dan tujuan yang sejalan. Belanda tidak hanya melihat Indonesia sebagai mitra tepercaya, tetapi juga sebagai mitra strategis,” ujar van Weel.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Menlu Sugiono dan van Weel membahas penguatan kerja sama lintas sektor, mulai dari ekonomi, pertanian, hingga maritim.
Keduanya juga menandatangani Nota Kesepahaman mengenai Inisiatif Nasional untuk Petani Kecil Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Cerdas Iklim (NISCOPS) setelah pertemuan.
Menurut Menlu Sugiono, inisiatif itu ditujukan untuk mendukung produksi minyak sawit yang berkelanjutan, memperkuat peran petani kecil, dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Baca juga: Bilateral Menlu RI-Belanda bahas kerja sama agrikultur hingga maritim
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.