Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya penguatan hilirisasi sektor pertanian sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani.
"Hilirisasi adalah masa depan pertanian kita. Ini bukan hanya soal produksi, tapi bagaimana hasil petani bisa diolah, dikemas, dan dipasarkan hingga ke mancanegara," kata Mentan Amran dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Mentan pun menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan skema pembiayaan dengan total investasi sebesar Rp371 triliun untuk mendukung program hilirisasi pertanian dengan potensi penyerapan tenaga kerja 8,6 juta orang.
Ia mengatakan ke depannya, implementasi program ini akan dijalankan melalui skema kemitraan antara petani, BUMN, dan pihak swasta.
"Dengan kemitraan, kita ingin petani tidak berjalan sendiri. Mereka harus terhubung dengan industri, didampingi oleh BUMN, dan didukung oleh teknologi serta investasi swasta. Tujuannya satu yakni nilai tambah dan kesejahteraan petani," kata Amran.
Program hilirisasi yang tengah digulirkan Kementerian Pertanian (Kementan) pun mencakup pengembangan industri pengolahan hasil pertanian, pembangunan infrastruktur logistik, penguatan akses pasar ekspor, serta digitalisasi rantai pasok dari hulu ke hilir.
Amran juga menyampaikan bahwa langkah hilirisasi merupakan instruksi langsung Presiden RI Prabowo Subianto.
"Kami diperintahkan Bapak Presiden untuk melakukan hilirisasi dan memproduksi pangan yang demand-nya tinggi di tingkat dunia. Termasuk menyetop impor white sugar maupun raw sugar, yang nilainya mencapai triliunan setiap tahun," ungkapnya.
Menurut Mentan, pembangunan sektor pertanian dan perkebunan tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah membutuhkan kolaborasi menyeluruh untuk mendorong hilirisasi 14 komoditas strategis yang telah ditetapkan Kementan.
"Kita yakin Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan kesejahteraan petani meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Mentan Amran baru-baru ini mendapatkan kunjungan dan dukungan moril dari tiga tokoh nasional yakni Adhyaksa Dault, Paskah Suzetta, dan Anton Apriantono.
"Dukungan para tokoh ini menjadi penyemangat bagi kami untuk bekerja lebih cepat," kata Amran.
Baca juga: Mentan: Skema titik serah pupuk subsidi buat distribusi akuntabel
Baca juga: Mentan lapor Presiden Prabowo cetak sawah berjalan sesuai target
Baca juga: Mentan: 26 merek beras oplosan sudah naik ke tahap penyidikan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.