Jadi intinya...
- Avi Basalamah tampil sederhana, syari, dan beretika protokoler di HUT RI ke-80.
- Busananya konsisten rapi, bersih, dan selaras dengan tema kenegaraan.
- Pilihan gaya menunjukkan fleksibilitas tanpa mengabaikan etika kenegaraan.
Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Cianjur berlangsung khidmat dari pagi hingga sore, dengan rangkaian upacara pengibaran dan penurunan bendera yang dihadiri jajaran Forkopimda serta undangan kehormatan, sementara tribun utama menampilkan nuansa merah–putih yang kuat berpadu busana daerah.
Dalam momen perdana sebagai istri Wakil Bupati Cianjur, Avi Basalamah mencuri perhatian bukan karena gemerlap aksesori, melainkan melalui pilihan gaya yang sederhana, syari, dan beretika protokoler, dan tiga potret yang diunggah menangkap konsistensi selera busananya yang rapi, bersih, dan selaras dengan tema kenegaraan.
1. Salam Hormat di Tribun Utama
Pada potret pertama terlihat sosok berhijab marun melakukan salam hormat di barisan tamu, sementara kebaya putih brokat berpotongan longgar menegaskan komitmen pada gaya syari yang tidak berlebihan, lalu bros emas kecil di bahu menjadi satu–satunya aksen mencolok yang tetap terasa elegan.
Kain batik bernuansa marun keunguan yang dikenakan sebagai bawahan memperkaya tekstur keseluruhan tampilan tanpa mengganggu kesan bersih khas warna putih, sedangkan riasan natural dan alas kaki tertutup terang membuat busana terlihat formal, nyaman, dan tepat untuk prosesi upacara.
2. Gaya Anggun dengan Hijab Hijau Zaitun dan Batik Klasik
Potret kedua memperlihatkan Avi Basalamah dalam hijab hijau zaitun berdampingan dengan sang suami yang mengenakan seragam putih lengkap saat penurunan bendera pada sore hari. Keduanya berpose bersama para pelajar yang tampak antusias dengan mengangkat tangan mengepalkan semangat kemerdekaan. Perpaduan hijab hijau dengan kebaya brokat transparan berlapis inner krem serta kain batik cokelat–emas menghadirkan kesan tradisional namun tetap syari, cocok untuk acara resmi di ruang publik.
Aksesori bros emas kecil kembali menjadi ciri khas penampilan yang sederhana namun elegan, sementara pilihan warna hijau memberi variasi segar setelah sebelumnya konsisten dengan marun, sehingga menampilkan fleksibilitas gaya yang tetap menjaga etika busana kenegaraan. Potret ini juga menekankan sisi hangat dan merakyat, karena sosok tersebut terlihat berbaur dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda.
3. Pose Keluarga
Dalam potret ketiga, komposisi keluarga di depan sebuah bangunan memperlihatkan harmoni warna antara kebaya putih–marun dengan seragam putih upacara dan kebaya merah di sisi lain, sehingga keseluruhan frame terasa klasik dan otoritatif, cocok sebagai dokumentasi resmi hari besar nasional.
Detail kain batik marun bermotif flora yang mengalun hingga mata kaki, dipadukan alas kaki tertutup bernuansa putih, menyampaikan pesan bahwa busana tradisional dapat tampil modern dan syari sekaligus, khususnya ketika digarap dengan palet warna yang konsisten dari pagi sampai sore.
People Also Ask
Q1: Warna apa yang cocok untuk upacara HUT RI?
A: Kombinasi merah, putih, marun, atau krem aman secara protokoler dan mudah dipadu dengan wastra/batik.
Q2: Apakah kebaya syari boleh untuk acara resmi?
A: Boleh, asalkan potongan longgar, bahan tidak menerawang, hijab rapi, dan aksesorinya tidak berlebihan.
Q3: Aksesori paling aman untuk kebaya upacara?
A: Bros kecil warna emas/perak dan perhiasan minimal, supaya elegan tanpa mengalihkan perhatian.
Q4: Sepatu apa yang tepat untuk tribun dan pendopo?
A: Alas kaki tertutup dengan hak rendah atau flat, warna netral seperti putih, nude, atau hitam.