REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tren gaya hidup minimalis dan decluttering kian digandrungi anak muda perkotaan. Konsep hidup sederhana dan terukur ini tidak hanya membantu mengurangi sampah dan stres, tetapi juga memengaruhi cara generasi milenial dan Gen Z memilih barang, termasuk kendaraan.
Scoopy, salah satu skuter matik dari jenama Astra Honda Motor, menjadi salah satu pilihan yang sesuai dengan tren tersebut. Lebih dari sekadar alat transportasi, Scoopy menawarkan kombinasi fungsi, efisiensi, dan gaya yang kuat.
Dengan desain yang unik dan fashionable, kendaraan ini memberi identitas berbeda bagi pengendaranya, sekaligus mudah dipadupadankan dengan berbagai gaya busana, dari kasual hingga semi-formal.
“Decluttering itu bukan sekadar rapih-rapih. Ini proses sadar untuk menyeleksi barang, sambil mengubah mindset kita terhadap konsumsi. Kita belajar bahwa tidak semua barang harus dibeli atau disimpan ‘siapa tahu nanti butuh’,” kata penggiat lingkungan Siska Nirmala dalam diskusi yang digelar Astra Honda Motor dan Universitas Widya Tama, Rabu (17/9/2025).
Menurut Siska, banyak orang tidak sadar menimbun barang tak terpakai, mulai dari pakaian, skincare kosong, hingga makanan kedaluwarsa. “Semua itu sebenarnya sampah yang menumpuk di rumah kita, memberi energi negatif, dan berpengaruh ke psikologis. Rumah penuh barang bisa bikin kita susah mengambil keputusan sehari-hari,” ujarnya.
Fenomena menimbun barang atau hoarding sering kali diwariskan dari generasi sebelumnya yang terbiasa menyimpan segala sesuatu karena pengalaman hidup di masa sulit. Namun, anak muda saat ini justru banyak memilih hidup minimalis sebagai bentuk perlawanan terhadap rumah yang penuh barang.
Dalam praktiknya, kata Siska, decluttering bisa dimulai dari hal sederhana. “Sadari dulu apa yang benar-benar dipakai. Dari 100 baju di lemari, biasanya hanya 10 yang rutin digunakan. Setelah sadar, lakukan seleksi: mana yang dipakai, didonasikan, atau dibuang. Yang paling penting adalah aksi nyata, jangan hanya ditunda,” katanya.
“Dengan decluttering, kita bukan hanya membersihkan rumah, tapi juga membersihkan pikiran. Ini cara sederhana untuk mengurangi sampah dan stres,” kata Siska menambahkan.
Prinsip itu sejalan dengan keputusan cerdas memilih barang, termasuk kendaraan, yang fungsional sekaligus stylish.