Kairo (ANTARA) - Korban tewas akibat serangan pesawat nirawak yang dilakukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) terhadap salah satu masjid di Kota Al Fashir, Provinsi Darfur Utara, Sudan barat, telah mencapai 70 orang lebih, menurut Dewan Kedaulatan Transisi Sudan (TSC), Jumat (19/9).
Sebelumnya pada hari itu, organisasi non-pemerintah Sudan Doctors Network mengatakan serangan drone tersebut telah menewaskan sedikitnya 43 orang.
"Kelompok teroris RSF melancarkan serangan drone terhadap para jamaah di sebuah masjid di Kota Al Fashir saat salat Subuh. Lebih dari 70 orang tewas akibat kejahatan ini," kata TSC melalui pernyataan.
Kota Al Fashir diblokade pasukan RSF selama lebih dari setahun, dengan bentrokan antara pasukan bersenjata Sudan dan pemberontak terjadi di pinggiran kota tersebut.
The New York Times, yang mengutip dokter setempat yang meminta identitasnya dirahasiakan, melaporkan bahwa warga dipaksa makan keledai dan unta demi bertahan hidup akibat kelaparan massal yang terus terjadi di tengah konflik militer.
Pertempuran sengit antara RSF dan militer Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Pada Maret militer mengumumkan bahwa pihaknya berhasil mengusir pemberontak dari Ibu Kota, Khartoum.
Sebulan kemudian, paramiliter RSF menggencarkan serangannya di Sudan barat dan selatan dan mendeklarasikan pembentukan pemerintahan tandingan.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Sudan bantah tuduhan AS terkait penggunaan senjata kimia di Khartoum
Baca juga: PBB: Kota El Fasher di Sudan telah jadi pusat penderitaan anak-anak
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.