Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk jenis BBM tertentu dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) Tabung 3 kilogram (kg) pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Mengutip dokumen Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2026, besaran untuk jenis BBM tertentu dan LPG 3 kg diperkirakan mencapai Rp 105,4 triliun. Besaran subsidi listrik menyerap lebih dari 50% dari total anggaran subsidi energi yang mencapai Rp 210,1 triliun.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 11,2% dari outlook 2025 sebesar Rp 94,79 triliun. Anggaran Subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg dalam tahun anggaran 2026 diarahkan untuk:
1. Melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk BBM Solar dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah. Kebijakan ini disertai dengan pengendalian volume dan pengawasan atas golongan atau sektor-sektor yang berhak memanfaatkan.
2. Melanjutkan kebijakan subsidi BBM tepat sasaran. Untuk meningkatkan efisiensi belanja subsidi, penyaluran BBM bersubsidi dilakukan dengan registrasi konsumen penggunanya. Dalam rangka memastikan upaya pengendalian konsumsi berhasil dilakukan, maka diperlukan sinergi dan koordinasi antar K/L dengan pemerintah daerah maupun instansi terkait lainnya.
3. Melanjutkan upaya transformasi subsidi LPG Tabung 3 kg tepat sasaran menjadi berbasis penerima manfaat dan terintegrasi dengan data penerima manfaat yang akurat. Kebijakan tersebut antara lain dilakukan dengan pendataan pengguna LPG Tabung 3 kg berbasis teknologi sehingga pengguna LPG Tabung 3 kg adalah pengguna yang telah terdata dan tercantum dalam DTSEN. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan data, infrastruktur, serta kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
Sementara itu, perhitungan anggaran Subsidi Jenis BBM Tertentu dan LPG Tabung 3 kg tahun anggaran 2026 tersebut menggunakan asumsi dan parameter, antara lain:
1. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan ICP.
2. Subsidi tetap minyak solar sebesar Rp1.000/liter.
3. Volume BBM jenis solar sebesar 18.636,5 ribu kiloliter dan minyak tanah sebesar 526 ribu kiloliter.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Harga Minyak RI Drop, Beban Subsidi BBM-Listrik Turun 15,1%