
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kemungkinan akan mengunjungi Timur Tengah pada akhir pekan ini. Rencana itu di tengah kabar bahwa negosiasi untuk mengakhiri perang dua tahun di Gaza sudah mendekati kesepakatan.
“Perundingan berjalan sangat baik, dan saya pikir ini memiliki peluang besar untuk berhasil,” ujar Trump kepada wartawan di Washington, Rabu malam waktu setempat. Ia menambahkan kunjungannya ke kawasan tersebut bisa berlangsung pada Sabtu atau Minggu, jika pembicaraan terus menunjukkan kemajuan.
Negosiasi yang difasilitasi Mesir berlangsung di Sharm el-Sheikh, dengan melibatkan pejabat tinggi dari Amerika Serikat, Qatar, dan Turki. Utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner hadir dalam pembicaraan bersama Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Kepala Intelijen Turki Ibrahim Kalin.
Kehadiran pejabat senior dari ketiga negara ini meningkatkan harapan babak ketiga negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas dapat menghasilkan kesepakatan damai. “Kemajuan yang baik telah dicapai hari ini,” ujar Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di Washington DC. “Arah pembicaraan positif, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.”
Sumber Hamas menyebut pihaknya menuntut jaminan internasional bahwa Israel tidak akan melanjutkan serangan ke Gaza, setelah kelompok itu membebaskan semua sandera, yang ditangkap pada 7 Oktober 2023.
Hamas Setujui 3 Poin Rencana Damai Trump
Hamas dikabarkan telah menyetujui tiga dari 20 poin rencana perdamaian Trump, termasuk pertukaran sandera dengan sekitar 2.000 tahanan Palestina, penyerahan kekuasaan di Jalur Gaza, serta penarikan pasukan Israel. Namun, beberapa isu utama masih harus dirundingkan, seperti pembubaran militer Hamas, jadwal penarikan pasukan Israel, serta pembentukan badan teknokrat internasional yang akan memerintah Gaza.
Menurut pejabat Hamas Taher al-Nounou, kelompok tersebut telah menyerahkan daftar nama tahanan yang ingin dibebaskan. Namun, beberapa tokoh sayap kanan Israel menolak pembebasan nama-nama tertentu seperti Marwan Barghouti, yang dianggap berpotensi menjadi pemimpin Palestina masa depan.
Tolak Kesepakatan
Sementara itu, Menteri Ekstrem Kanan Israel Itamar Ben-Gvir menekan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar menolak kesepakatan yang terlalu “lunak” terhadap Hamas. Dalam kunjungannya ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, ia menyerukan agar Israel meraih “kemenangan penuh”. Hamas mengecam tindakan itu sebagai “provokasi sengaja” di situs suci yang sensitif bagi umat Islam dan Yahudi.
Jika kesepakatan berhasil dicapai, kunjungan Trump ke Timur Tengah dapat menjadi momen bersejarah dalam upaya mengakhiri konflik berdarah yang telah menewaskan ribuan orang di Gaza dan mengguncang stabilitas kawasan selama dua tahun terakhir.