Pemkab Mabar ingatkan wisatawan agar gunakan biro perjalanan resmi.
REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO, – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif (Disparekrafbud), Stefanus Jemsifori, mengimbau calon wisatawan untuk menggunakan jasa biro perjalanan wisata resmi saat berkunjung ke Labuan Bajo. Langkah ini bertujuan untuk menghindari praktik penipuan yang dapat merugikan pengunjung, terutama pada musim ramai kunjungan wisatawan.
"Pesanlah jasa wisata ataupun tiket kepada agen yang benar-benar resmi. Harus tahu alamatnya, kantornya di Labuan Bajo, dan siapa orangnya," kata Stefanus di Labuan Bajo, Rabu.
Imbauan ini muncul menyusul beberapa kasus penipuan yang melibatkan oknum biro perjalanan dengan wisatawan di Labuan Bajo. Menurut Stefanus, biro perjalanan wisata legal memiliki izin resmi dan terdaftar, sehingga lebih terpercaya dan dapat memberikan rasa aman dan nyaman selama perjalanan.
Lebih lanjut, wisatawan memiliki hak mendapatkan kompensasi jika jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian. Biro perjalanan resmi juga lebih transparan dalam menawarkan layanan dengan standar kualitas yang jelas.
Rekomendasi dan Peringatan dari Asita
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur, Oyan Kristian, juga mengingatkan wisatawan mancanegara untuk mewaspadai agen wisata ilegal selama puncak liburan musim panas pada Agustus 2025. Biasanya, bulan Agustus mengalami lonjakan kunjungan turis, terutama dari Eropa.
"Wisatawan sering kesulitan mendapatkan kapal untuk berlayar ke laut, termasuk Taman Nasional Komodo, karena penuh reservasi. Situasi ini membuat mereka tergesa-gesa mencari operator perjalanan wisata tanpa memeriksa legalitasnya," jelas Oyan.
Menurut Oyan, wisatawan bisa keliru dan memesan ke agen wisata ilegal dalam situasi kurang cermat dan waspada.
Stefanus menambahkan bahwa biro perjalanan wisata yang kerap bermasalah adalah yang berkantor di luar Labuan Bajo. Pemerintah daerah bersama asosiasi wisata di Labuan Bajo telah membentuk sekretariat bersama untuk mencegah masalah serupa di masa depan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara