Teheran (ANTARA) - Kementerian Intelijen Iran menyatakan telah berhasil menggagalkan sebuah rencana memprovokasi kerusuhan besar di Teheran yang dibekingi intelijen Israel dengan memanfaatkan momentum serangan terhadap Penjara Evin, bulan lalu.
Menurut kementerian tersebut, Senin, konspirasi tersebut direncanakan oleh sekelompok oknum "oposisi pro-monarki" dengan dukungan Dinas Intelijen Rahasia Israel (Mossad).
Telah diambil tindakan untuk "menemukan dan menggagalkan rencana kelompok pro-monarki yang bergerak di bawah Mossad ... untuk mengirim pasukan ke Teheran pada 22 Juni untuk melancarkan serangan teror keesokan harinya," demikian pernyataan Kementerian Intelijen Iran.
Kementerian menyatakan bahwa sejumlah fasilitas militer dan pusat penegakan hukum di dekan Penjara Evin menjadi sasaran upaya serangan tersebut.
Lebih dari 120 tentara bayaran ditangkap di 23 wilayah di seantero Iran dalam operasi penumpasan gerakan, demikian menurut otoritas Iran.
Juni lalu, media Iran menyatakan bahwa Israel telah menyerang sejumlah wilayah di Teheran, termasuk di bagian utara ibu kota Iran tersebut serta Penjara Evin.
Kantor berita Tasnim melaporkan bahwa sebagian dari kantor administrasi penjara tersebut hancur akibat pengeboman Israel, sementara sejumlah tahanan, pekerja penjara, dan tamu penjara terluka.
Beberapa hari kemudian, juru bicara kehakiman Iran Ashgar Jahangir mengumumkan bahwa 71 orang tewas akibat serangan Israel terhadap Penjara Evin.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Iran dan tiga negara Eropa bahas nuklir, sepakati lanjutan konsultasi
Baca juga: Iran izinkan IAEA datang bahas mekanisme baru, bukan ke lokasi nuklir
Baca juga: Kapal Amerika dan helikopter Iran saling berhadapan di Laut Oman
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.