5 Jenis Teman yang Wajib Kita Miliki dalam Hidup Menurut Psikolog

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai makhluk sosial, manusia tentu tidak bisa hidup sendiri, tapi membutuhkan teman sepanjang hidupnya. Bahkan, menurut sebuah studi, pertemanan penting bagi kesehatan, kesejahteraan, dan umur panjang, sama halnya dengan efek pola makan dan olahraga, sebagaimana dilansir dari TODAY.

Pertemanan dinilai dapat meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan dan membantu seseorang merasa mendapatkan dukungan dan cinta.

Sebuah studi menunjukkan bahwa memiliki tiga hingga lima teman cukup. Jika melebihi jumlah tersebut, akan sulit untuk menyeimbangkan pertemanan.

Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang dikatakan oleh psikolog klinis yang praktik di Philadelphia, Pennsylvania, Lauren Napolitano.

"Kita biasanya tidak punya cukup waktu atau energi emosional untuk mempertahankan lebih dari lima persahabatan dekat pada waktu tertentu," katanya.

Meskipun memiliki lebih banyak teman dekat akan menyulitkan seseorang mempertahankan pertemanan karena kurangnya waktu dan energi, memiliki teman dekat lebih sedikit juga bisa menyebabkan seseorang merasa kesepian.

"Kurang dari tiga teman dekat tidaklah ideal karena mengurangi kemungkinan kita memenuhi kebutuhan jika salah satu teman tersebut tidak ada," ujar Napolitano.

Setidaknya, ada lima jenis teman yang dibutuhkan dalam hidup, yaitu:

Napolitano mengatakan, memiliki sahabat seumur hidup bermanfaat karena mereka seseorang yang paling mengerti. Teman yang masuk dalam jenis ini merupakan seseorang yang telah mengenal kamu sejak masih tumbuh dan berkembang sebagai pribadi. 

“Terkadang juga disebut ‘sahabat keluarga’, orang-orang ini telah mengenal Anda dan keluarga Anda sejak kecil,” ujarnya. 

Menurut Anjali Ferguson, seorang psikolog klinis yang berbasis di Virginia, sahabat seumur hidup semakin penting seiring bertambah usia, karena lingkaran sosial semakin menyempit. 

“Dalam persahabatan ini, individu mungkin mengalami banyak perubahan dan stres dalam hidup, sehingga dukungan ini dapat menjadi sangat penting untuk menghadapi peristiwa-peristiwa kehidupan yang penuh tekanan,” kata Ferguson. 

Lebih lanjut, Napolitano menggambarkan teman-teman ini sebagai seseorang yang telah mengenal keluarga temannya, bahkan mengetahui bagaimana temannya dididik dan dibesarkan.

“Meskipun Anda mungkin tidak sering berbicara dengan teman-teman ini, ada pemahaman mendalam yang membantu kita merasa mantap dan aman dalam persahabatan dengan mereka,” tambah Napolitano. 

Secara umum, teman dekat memiliki beberapa kesamaan dengan teman seumur hidup. Teman dekat juga merupakan orang yang telah mengenal kamu selama bertahun-tahun, melewati fase suka dan duka bersama. 

Menurut Ferguson, teman dekat sangat penting bagi kesehatan mental. “Dalam hubungan ini, daya tarik sosial menjadi kurang penting dan penghakiman pun berkurang, dan seorang individu dapat menjadi dirinya yang paling autentik,” jelasnya. 

Menjalani hubungan pertemanan, akan ada saatnya di mana komunikasi berhenti, tetapi pada saat di mana mereka dibutuhkan, mereka selalu dapat dihubungi dan selalu terbuka dengan percakapan baru.

“Hubungan ini menantang dan mendukung kami secara bersamaan sambil membantu kami tumbuh melalui validasi dan rasa aman,” kata Ferguson.

3. Teman Kenyamanan

Jenis teman ini dibangun atas dasar kedekatan, seperti pertemanan yang terjalin melalui hobi atau kesamaan daerah tempat tinggal. Pertemanan ini dianggap sebagai hubungan yang bersifat praktis. 

Frekuensi bertemu dengan teman-teman ini mungkin akan lebih sering dibandingkan dengan bertemu teman dekat. 

Meskipun hubungan pertemanan jenis ini mungkin tidak bertahan seumur hidup, menurut Ferguson menjalin pertemanan jenis ini tetap memainkan peran penting dalam kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. 

“Persahabatan dapat memberikan rasa memiliki atau dukungan selama masa penyesuaian atau transisi (yang bisa menjadi pereda stres yang sangat dibutuhkan),” ujar Ferguson.

Napolitano menilai, banyak orang tidak menyadari betapa besar dukungan emosional yang didapatkan dari teman kerja, hingga akhirnya sadar ketika harus bekerja dari jarak jauh. 

Meskipun pertemanan ini bisa renggang karena berkurangnya komunikasi, ketika harus berpindah perusahaan, teman kerja paling mengerti tantangan yang kita hadapi selama bekerja, sehingga mereka bisa memberikan dukungan yang sulit digantikan oleh teman lainnya. 

“Teman kerja menjaga semangat kita, membuat kita merasa wajar saat mengeluh tentang pekerjaan atau industri, dan memberi rasa stabil yang kita butuhkan dalam dunia kerja,” jelas Napolitano. 

5. Teman Satu Fase Hidup

Kita menjalani berbagai fase kehidupan selama masih hidup, sehingga penting untuk mendapatkan dukungan dari orang lain yang juga mengalami kesulitan yang sama dalam waktu yang sama pula.  

“Entah Anda sedang mempersiapkan diri untuk SAT (ujian), hamil anak pertama, atau bercerai, kita membutuhkan teman yang dapat mendukung dan menginspirasi kita saat mereka menghadapi tantangan yang sama,” ujar Napolitano. 

“Kita belajar dari kesalahan dan keberhasilan mereka, dan kita merasa bahwa teman seperti ini secara unik berinvestasi dalam membantu kita melewati babak kehidupan ini,” lanjutnya.