Liputan6.com, Jakarta - Tangisan adalah bahasa pertama bayi. Karena belum bisa berbicara, bayi hanya bisa menyampaikan kebutuhan atau rasa tidak nyamannya lewat tangisan. Namun, tidak semua tangisan memiliki arti yang sama. Orang tua perlu memahami perbedaan tangisan bayi agar tidak salah menanggapi.
Dokter Spesialis Anak, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, menjelaskan bahwa tangisan bayi merupakan hal normal dan tidak boleh langsung diartikan sebagai tanda manja.
"Bayi belum bisa bicara, jadi salah satu cara mereka berkomunikasi adalah dengan menangis. Yang perlu kita lakukan sebagai orang tua adalah berusaha memahami tangisannya secara objektif, tidak stres berlebihan tapi juga tidak masa bodoh," katanya di acara Peluncuran Cussons Baby Cuddle Calm belum lama ini.
Selama sembilan bulan di dalam kandungan, bayi terbiasa berada di lingkungan hangat, gelap, sempit, dan seakan selalu dipeluk. Kondisi ini membuat mereka merasa aman. Namun, begitu lahir, bayi langsung dihadapkan dengan dunia luar yang terang, dingin, dan berisik.
"Tiba-tiba mereka lahir ke dunia ini dingin banget, berisik banget, terang banget. Perubahan ini bisa membuat bayi merasa overstimulasi, sehingga dia menangis lebih sering," tambah dr. Dimple.