
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan upaya penguatan pembelajaran koding dan kecerdasan buatan (AI). Di antaranya melalui penguatan praktik pembelajaran koding dan KA untuk guru-guru SMA se-DKI Jakarta di Hotel GranDhika Iskandarsyah pada Kamis (18/9).
Dalam kesempatan tersebut, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa pengaplikasian koding dan kecerdasan artifisial adalah keniscayaan. Lebih-lebih di masa yang akan datang, dunia industri akan menghadapi tantangan yang tak terelakkan, yakni otomasi dalam perindustrian.
"Industri padat karya akan menghadapi otomasi robot yang dikendalikan melalui kecerdasan buatan," terang Fajar.
Menyitir World Economic Forum (WEF) 2023, Wamen Fajar menyebutkan bahwa kecakapan digital merupakan lima dari kecakapan dasar yang harus dikuasai di masa depan. "Untuk itu, Kemendikdasmen membekali para murid kita melalui kecakapan digital dan digital citizenship," kata Fajar.
Fajar menilai hal utama yang perlu ditekankan dalam pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial adalah pendampingan moral dalam memanfaatkan teknologi digital yang terus bergerak maju. "Guru memiliki peran penting untuk membangun fondasi nilai dan panduan moral dalam penggunaan kecerdasan artifisial," tegas Fajar.
Penguatan pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial merupakan bentuk komitmen negara dalam rangka memastikan lahirnya anak-anak bangsa dengan kecakapan abad 21.
"Pembelajaran koding tidak hanya mengajarkan siswa bagaimana menguasai teknologi, tetapi juga melatih kemampuan berpikir analitis, problem solving, memiliki karakter empati, serta berpikir kritis yang sangat esensial bagi keberlanjutan masa depan anak-anak bangsa," pesan Wamen Fajar. (H-3)