Instrumen Nasional Terbaru untuk Mengukur Kepedulian Lingkungan Sekolah dan Siswa

1 week ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Kepedulian lingkungan di sekolah kini memiliki alat ukur yang lebih jelas dan terstruktur. Bakti Barito Foundation meluncurkan instrumen nasional terbaru yang dapat digunakan untuk mengukur kepedulian lingkungan sekolah dan siswa.

Direktur Bakti Barito Foundation, Dian Purbasari menjelaskan bahwa sejak program Adiwiyata berjalan pada 2006, belum ada parameter yang komprehensif bagi sekolah untuk menilai sejauh mana perilaku peduli lingkungan sudah diterapkan.

"Kami menyadari bahwa sejak awal belum ada instrumen yang tersentralisasi dan komprehensif. Karena itu kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyusun alat ukur ini," ujar Dian dalam acara Instrumen Nasional Pengukuran Kepedulian Perilaku Peduli Lingkungan Hidup di Best Western Premier, Jakarta Timur pada Rabu, 24 September 2025.

Instrumen ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Instrumen Pengukuran Perilaku Peduli Lingkungan Hidup Siswa (IPPLHS) dan Instrumen Kinerja Peduli Lingkungan Hidup Sekolah (IKPLHS).

"Sekolah bisa menggunakannya sebagai self-assessment, baik yang sudah ikut Adiwiyata maupun yang belum," tambah Dian.

Uji coba instrumen telah dilakukan di sejumlah sekolah di Garut. Hasilnya menjadi panduan bagi sekolah untuk melihat aspek mana yang masih lemah, seperti manajemen, kurikulum, atau aksi kolektif.

Tahapan Penilaian Sekolah dengan Instrumen Baru

Dian menjelaskan bahwa instrumen ini juga menyusun tahapan perkembangan sekolah dalam membangun budaya peduli lingkungan. Tahap pertama adalah sekadar aware atau sadar pentingnya lingkungan, tapi belum ada sistem yang berjalan.

Tahap berikutnya adalah membangun komitmen dan kebiasaan sederhana, misalnya piket kebersihan kelas. Selanjutnya, kebiasaan tersebut mulai terintegrasi dalam pembelajaran.

"Lalu yang kedua membangun komitmen dan kebiasaan. Jadi tadi melakukan piket kebersihan," ujar Dian.

Tahap keempat adalah pemanfaatan data untuk mendukung kebijakan dan pemberdayaan warga sekolah. Sementara tahap kelima disebut limit, yaitu kondisi ketika sekolah mandiri dalam menerapkan kepedulian lingkungan secara menyeluruh.

Jadi Alat Evaluasi dan Dasar Kebijakan

Lebih lanjut, instrumen ini tidak hanya untuk administrasi, tapi juga menjadi alat evaluasi. Dian, mencontohkan, jika skor sekolah tinggi tetapi skor siswanya rendah, berarti ada kesenjangan dalam pelaksanaannya.

"Jika sekolah memiliki skor IPK-PLKS yang tinggi, tapi siswanya rendah, ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi sekolah," ujarnya.

Hasil penilaian juga dapat dijadikan dasar bagi pembuat kebijakan untuk memberi penghargaan atau insentif kepada sekolah yang benar-benar menunjukkan aksi nyata dalam kepedulian lingkungan.

Ke depan, instrumen ini diharapkan berkembang menjadi indeks nasional. Dengan adanya indeks tersebut, sekolah, siswa, dan guru dapat melihat sejauh mana perkembangan kepedulian lingkungan dan menentukan langkah perbaikan.

"Ini merupakan langkah awal. Harapannya, kita coba lebih banyak lagi untuk menjadi sebuah indeks nasional. Tentu ini bisa mempermudah bagi sekolah, siswa, dan guru untuk melihat sudah sejauh mana, dan juga untuk meningkatkan diri lebih jauh," pungkas Dian.

Read Entire Article