
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengutuk keras rasuah terjadi di sektor kesehatan. Sebab, taruhannya langsung nyawa.
“Produk berkualitas buruk, alat kesehatan cepat rusak, layanan menurun, bahkan membahayakan nyawa pasien hingga mengancam nyawa,” kata Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo melalui keterangan tertulis, Jumat (19/9).
Ibnu mengatakan, pejabat sampai pihak swasta di sektor kesehatan harus benar-benar berintegritas. Korupsi tidak boleh terjadi walau cuma sekadar suap dan gratifikasi. “Karena itu, pelaku usaha harus berani menolak suap, gratifikasi, maupun konflik kepentingan,” ucap Ibnu.
KPK menilai sektor kesehatan di Indonesia sangat rentan terjadi korupsi, saat ini. Banyak kasus yang sudah ditangani KPK menyasar sektor kesehatan, salah satunya dugaan korupsi pengadaan alat perlindungan diri (APD).
Karenanya, pemberantasan korupsi di sektor kesehatan mesti dilakukan bersama. Celah sedikitpun tidak boleh terbuka karena taruhannya nyawa.
“Kejahatan korupsi adalah pekerjaan rumah kita bersama. Mari kita nyatakan diri untuk tidak korupsi dan aktif dalam gerakan pemberantasan,” ujar Ibnu. (Can/P-2)