Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia berencana merayakan hari kemerdekaan atau kebangsaan ke-68 tahun secara meriah dengan pagelaran festival, karnaval akbar dan lain sebagainya di Putrajaya pada 31 Agustus 2025.
Perayaan Hari Kebangsaan Malaysia itu akan dihadiri Raja Malaysia Sultan Ibrahim dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, serta masyarakat Malaysia dari berbagai penjuru Negeri Jiran.
Berdasarkan pantauan di Putrajaya, Jumat, saat ini persiapan sudah mulai dilakukan dengan penutupan ruas jalan yang akan digunakan untuk karnaval, dan proses latihan beberapa peserta karnaval.
Bendera-bendera Malaysia berukuran besar juga dipasang di gedung-gedung kementerian yang berada di wilayah Putrajaya.
Rencananya pada tanggal 27-29 Agustus 2025, akan dilakukan gladi bersih melibatkan seluruh pengisi acara, sebelum diberlakukan libur bersama pada 30 Agustus 2025, dan penyelenggaraan puncak hari kemerdekaan Malaysia tanggal 31 Agustus 2025.
Perayaan HUT Kemerdekaan Malaysia di Putrajaya, yang merupakan pusat pemerintahan Negeri Jiran, ditengarai akan menjadi salah satu destinasi wisata tersendiri bagi warga asing dan wisatawan yang berada di Malaysia.
Selain HUT Ke-68 Kemerdekaan, Malaysia juga akan merayakan 62 tahun Hari Malaysia pada 16 September 2025 di Pulau Penang.
Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil, selaku Ketua Panitia Utama Hari Nasional dan Hari Malaysia (HKHM) 2025 menyatakan pemerintah Malaysia menerima sumbangan dari 113 mitra sponsor untuk digunakan dalam penyelenggaraan Hari Kemerdekaan dan Hari Malaysia 2025.
Pada Jumat hari ini, total sumbangan sudah mencapai lebih dari 22 juta Ringgit Malaysia, terdiri atas uang tunai senilai 1,9 juta Ringgit dan barang/jasa senilai 20,24 juta Ringgit. Jumlah itu naik lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Seluruh donasi yang diterima, baik berupa uang tunai maupun barang, akan digunakan untuk memeriahkan Perayaan Hari Nasional di Putrajaya pada tanggal 31 Agustus 2025, dan perhelatan Hari Raya Malaysia di Penang pada tanggal 16 September 2025.
Baca juga: PM Malaysia: Era arogansi kuasa eksekutif dan yudikatif harus berakhir
Baca juga: Malaysia tekankan pentingnya reformasi guna wujudkan kesetaraan hukum
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.