Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menekankan bahwa menyelamatkan masyarakat di Gaza bukan hanya semata-mata untuk menyelamatkan kelompok tertentu, melainkan upaya untuk menyelamatkan seluruh umat manusia.
“Menyelamatkan saudara-saudara kita yang ada di Gaza bukan untuk semata-mata menyelamatkan masyarakat Gaza, bukan, tapi menyelamatkan semua umat manusia," kata Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama Indonesia, Oke Setiadi, dalam acara “Diskusi dan Konferensi Pers Solidaritas Media untuk Gaza” di Jakarta, Kamis.
"(Ini) agar masa depan umat manusia adalah masa depan yang saling menghormati antara umat manusia,” tambahnya.
Dia menyoroti pada berbagai bentuk kekejaman Israel yang telah menghancurkan kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Oke menuturkan bahwa terbunuhnya lima jurnalis baru-baru ini karena Israel mengebom tenda jurnalis yang terletak di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza Utara, menjadi contoh buruk tentang hilangnya nilai-nilai kemanusiaan di muka bumi.
Baca juga: MUI serukan hukum berat Israel atas kejahatan genosida di Palestina
Padahal, katanya, selama berpuluh-puluh tahun atau bahkan lebih dari seratus tahun yang lalu, ada kajian-kajian tentang bagaimana memuliakan sebuah makhluk yang bernama manusia. Beragam tulisan-tulisan ilmiah yang tujuannya ingin memuliakan manusia sudah diterbitkan, namun kehancuran mengenai kemanusiaan dapat disaksikan hari ini di Gaza.
Petinggi di MUI itu juga menegaskan bahwa kecaman terhadap pendudukan Israel di Gaza, bukan hanya berasal dari umat Islam, tetapi meluas secara global karena Israel juga menargetkan gereja-gereja.
Oleh karena itu, dirinya menilai bahwa orang-orang yang tidak bisa menghormati nilai-nilai kemanusiaan, harus merenung untuk memikirkan dari mana mereka mengambil nilai-nilai kehidupannya.
“Karena sesama manusia dengan berbagai bahasa, sesama manusia dengan berbagai budaya, dengan berbagai peradaban akan mudah saling mencintai. Tapi kalau ada mereka yang kemudian dengan mudah melakukan perusakan nilai-nilai kemanusiaan, ada hal yang salah dengan hal itu. Dan ini harus sama-sama kita perbaiki,” ujar Oke.
Adapun sejak eskalasi serangan mematikan Israel di Gaza pada Oktober 2023, sebanyak 304 jurnalis telah terbunuh. Secara total, lebih dari 61.700 orang telah tewas yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Ketum tegaskan MUI terus dukung kemerdekaan Palestina
Baca juga: MUI minta usulan evakuasi warga Palestina ke Indonesia dikaji ulang
Baca juga: Halal Fest 2025 berhasil galang donasi Rp1,8 miliar untuk Palestina
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.