Nyeri di Kemaluan Pria Tanda Apa? Pahami Agar Mendapatkan Penanganan yang Tepat

Liputan6.com, Jakarta Rasa nyeri pada area kemaluan pria seringkali menimbulkan kekhawatiran, apalagi bila muncul tiba-tiba atau disertai gejala lain. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, baik anak-anak, remaja, maupun pria dewasa. Rasa sakit bisa dirasakan di ujung penis, sepanjang batang, hingga bagian dalam yang lebih dalam seperti prostat atau testis.

Menurut laman Healthy Male Australia dan ulasan ilmiah dari Medical News Today, nyeri di area kemaluan dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi, peradangan, trauma, hingga gangguan struktural. Oleh karena itu, penting memahami nyeri di kemaluan pria tanda apa sebenarnya.

Liputan6.com akan mengulas berbagai penyebab medis yang mendasari nyeri pada penis dan area sekitarnya, serta langkah apa yang perlu dilakukan bila rasa sakit tersebut muncul. Dengan informasi yang tepat, pria dapat lebih waspada dan segera mengambil tindakan pencegahan atau mencari pertolongan medis, Sabtu (27/9/2025).

Phimosis terjadi ketika kulit kulup terlalu ketat sehingga tidak bisa ditarik ke belakang. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit saat ereksi, buang air kecil, atau berhubungan seksual. Pada kasus ringan, dokter biasanya menyarankan penggunaan krim steroid atau latihan peregangan. Namun pada kasus berat, tindakan medis berupa operasi (sirkumsisi) mungkin diperlukan.

2. Balanitis

Balanitis adalah peradangan pada kepala penis akibat infeksi bakteri, jamur, atau iritasi karena kebersihan yang kurang baik. Gejalanya antara lain nyeri, gatal, kemerahan, bengkak, disertai bau tidak sedap atau keluarnya cairan. Perawatan bisa dengan mencuci penis menggunakan air hangat, obat antijamur atau antibiotik, serta krim antiinflamasi.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Meski lebih sering terjadi pada wanita, pria juga bisa mengalami ISK. Gejala khasnya adalah rasa terbakar saat buang air kecil, sering ingin kencing, dan urine berbau tajam atau keruh. ISK membutuhkan perawatan antibiotik, dan sebaiknya jangan diabaikan karena bisa menyebar ke ginjal.

Beberapa IMS seperti klamidia, gonore, dan herpes dapat menimbulkan nyeri, rasa terbakar, luka, atau cairan tidak normal dari penis. Menurut CDC dan sumber klinis lain, IMS harus segera ditangani dengan antibiotik atau antivirus untuk mencegah komplikasi jangka panjang.

5. Lichen Sclerosus

Kondisi kulit kronis ini membuat kulit penis menipis, memutih, mudah iritasi, dan nyeri. Penyebab pastinya belum jelas, namun diduga berkaitan dengan autoimun atau ketidakseimbangan hormon. Perawatan biasanya dengan krim steroid, dan pada kasus berat bisa memerlukan sirkumsisi.

Peradangan kelenjar prostat dapat memicu rasa nyeri di penis, panggul, perineum, bahkan punggung bawah. Gejalanya termasuk sulit buang air kecil, ejakulasi nyeri, hingga gangguan ereksi. Perawatan meliputi antibiotik bila penyebabnya infeksi, serta terapi fisioterapi atau manajemen stres untuk kasus sindrom nyeri panggul kronis.

7. Peyronie’s Disease

Penyakit ini disebabkan terbentuknya jaringan parut (plak) di dalam penis sehingga menyebabkan lengkungan abnormal dan rasa sakit saat ereksi. Penanganannya bisa berupa obat oral, suntikan khusus, fisioterapi, hingga operasi bila kondisinya parah.

8. Priapisme

Priapisme adalah ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam dan terasa nyeri, meski tanpa rangsangan seksual. Ini merupakan kondisi darurat medis karena bisa merusak jaringan penis dan menyebabkan disfungsi ereksi permanen. Penanganan darurat dapat meliputi pengeluaran darah dengan jarum atau operasi.

9. Cedera atau Trauma

Benturan, kecelakaan, atau hubungan seksual yang terlalu agresif bisa menyebabkan memar, bengkak, atau bahkan fraktur penis (penile fracture). Tanda khas fraktur adalah suara “pop” disertai nyeri tajam, bengkak, dan perubahan bentuk penis. Kondisi ini juga termasuk darurat medis dan butuh operasi segera.

10. Torsio Testis

Meski terjadi di testis, nyeri hebat dapat menjalar ke penis. Torsio testis terjadi ketika testis terpuntir dan aliran darahnya terhenti. Bila tidak segera ditangani dalam hitungan jam, testis bisa rusak permanen.

11. Penyebab Lain

• Uretritis: peradangan uretra akibat bakteri atau iritasi.
• Epididimitis: peradangan pada epididimis (saluran sperma) yang bisa terkait ISK atau IMS.
• Batu ginjal: rasa nyeri bisa menjalar ke penis saat batu melewati ureter.
• Kanker penis: jarang, tapi bisa ditandai dengan benjolan, luka, atau perdarahan pada penis.

Jika merasakan nyeri pada penis atau kemaluan, berikut langkah yang bisa dilakukan:

1. Amati gejalanya – Catat lokasi nyeri, apakah di ujung, batang, atau bagian dalam, serta gejala lain seperti bengkak, cairan tidak normal, atau demam.
2. Hindari aktivitas seksual sementara – Agar tidak memperburuk kondisi atau menularkan infeksi bila penyebabnya adalah IMS.
3. Jaga kebersihan area genital – Cuci dengan air hangat tanpa sabun keras, terutama bila ada peradangan.
4. Kompres dingin – Bisa membantu mengurangi bengkak atau nyeri akibat trauma ringan.
5. Minum air yang cukup – Untuk membantu melawan ISK dan menjaga saluran kemih tetap sehat.
6. Segera periksa ke dokter – Jika nyeri parah, muncul mendadak, disertai bengkak, keluar darah, atau ereksi berkepanjangan, segera cari bantuan medis.
7. Lakukan tes medis bila perlu – Seperti urinalisis, tes IMS, atau USG untuk mengetahui penyebab pasti.

1. Apakah nyeri di kemaluan pria selalu berarti penyakit serius?

Tidak selalu. Nyeri bisa disebabkan iritasi ringan, tetapi juga bisa tanda kondisi darurat seperti torsio testis atau fraktur penis.

2. Bagaimana cara membedakan nyeri akibat infeksi dengan cedera?

Nyeri infeksi biasanya disertai gejala lain seperti keluarnya cairan, rasa terbakar saat kencing, atau bau tidak sedap. Sedangkan cedera lebih sering muncul tiba-tiba setelah aktivitas fisik atau trauma.

3. Apakah nyeri pada penis bisa memengaruhi kesuburan?

Ya, bila penyebabnya melibatkan prostatitis, epididimitis, atau torsio testis yang tidak segera ditangani.

4. Apakah disfungsi ereksi bisa muncul akibat nyeri penis?

Bisa. Kondisi seperti Peyronie’s disease, trauma, atau priapisme dapat menyebabkan gangguan ereksi jangka panjang.

5. Kapan sebaiknya pria segera ke rumah sakit jika mengalami nyeri genital?

Jika nyeri sangat hebat, muncul mendadak, disertai bengkak, perdarahan, kesulitan buang air kecil, atau ereksi lebih dari 4 jam.

Foto Pilihan