Jakarta (ANTARA) - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatatkan pendapatan sebesar 127 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada kuartal II-2025, atau meningkat dibandingkan sebesar 123 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi mengatakan kenaikan pendapatan didorong oleh meningkatnya volume penjualan gas, dan kontribusi dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau.
“Serta pendapatan tambahan yang diperoleh dari bisnis operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat,” ujar Djauhar di Jakarta, Selasa.
Pada kuartal II- 2025, perseroan mencatatkan laba bersih yang turun 4 persen (yoy) menjadi 15,3 juta dolar AS, dari sebelumnya sebesar 16 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya.
Adapun, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menurun 20 persen (yoy) menjadi 11,3 juta dolar AS pada kuartal II- 2025, dari sebesar 14,2 juta dolar AS pada periode sama tahun sebelumnya.
Djauhar mengatakan penurunan laba perseroan terutama dipengaruhi oleh divestasi saham pada anak usaha yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang telah melaksanakan Intial Public Offering (IPO) pada awal tahun 2025.
“Langkah divestasi ini merupakan strategi perseroan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendukung ekspansi berkelanjutan, serta memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mendanai proyek-proyek masa depan,” ujar Djauhar.
Meskipun terjadi penyesuaian terkait perubahan kepemilikan, Ia mengatakan divestasi memberikan peluang bagi RATU untuk berkembang lebih mandiri dan menciptakan landasan yang lebih kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang perseroan.
Dengan kinerja kuartal II-2025, Djauhar tetap optimistis perseroan dapat mencapai target yang telah ditentukan pada akhir 2025, dan berupaya untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk mencapai target, perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 70 juta dolar AS untuk tahun 2025, dengan realisasi capex mencapai 20 juta dolar AS atau 29 persen dari total alokasi hingga kuartal II-2025.
“Penyerapan capex difokuskan pada proyek-proyek strategis, diantaranya pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, pembangunan pipa BBM Tanjung Batu-Samarinda, serta pengembangan pipa di wilayah Jawa Barat,” ujar Djauhar.
Baca juga: Incar 1.000 emiten, BEI antarkan IPO dua perusahaan baru
Baca juga: Rukun Raharja peroleh laba bersih 9,2 juta dolar AS, naik 14 persen
Baca juga: Ekonomi RI tumbuh 5,12 persen, ungguli Malaysia, Singapura, Thailand
Untuk memastikan target, Ia melanjutkan perseroan telah menyusun dan merencanakan strategi bisnis komprehensif pada semester II-2025, salah satu fokus utama yaitu pengembangan sektor bisnis midstream dan downstream.
Dalam sektor midstream, perseroan telah merencanakan akuisisi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur LNG, yang saat ini sudah memasuki tahap finalisasi dan diperkirakan akan selesai pada kuartal ketiga tahun ini.
Sementara itu, untuk sektor downstream, proses due diligence sedang berlangsung dengan harapan dapat selesai dan mencapai finalisasi pada akhir tahun 2025.
Djauhar berharap strategi ini dapat memberikan dampak positif signifikan terhadap perluasan dan penguatan posisi pasar perseroan di sektor energi, khususnya dalam mendukung keberlanjutan dan pengembangan jaringan infrastruktur dan distribusi gas.
Baca juga: IHSG menguat seiring optimisme ekonomi RI tetap solid
Baca juga: OJK ungkap 416 emiten cetak pertumbuhan kinerja di kuartal I 2025
Baca juga: BEI pastikan kinerja emiten pasar modal tumbuh kuat walau IHSG melemah
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.