Liputan6.com, Jakarta - Samsung disebut tengah menyiapkan fitur baru yang akan debut di Galaxy S26 Ultra. Bernama Privacy Display, fitur ini dirancang untuk melindungi privasi pengguna dari orang yang suka mengintip layar di tempat umum.
Mengutip GSM Arena, Selasa (7/10/2025), fitur Privacy Display ini bisa diaktifkan dan dimatikan kapan pun.
Fitur ini akan membatasi visibilitas layar dari sudut pandang, sehingga orang lain tidak bisa melihat isi tampilan HP dari arah samping atau belakang bahu.
Bocoran fitur ini pertama kali muncul di kode One UI 8.5 dan diperkuat oleh unggahan akun Ach di media sosial (medsos) X, yang membagikan tangkapan layar cara kerja fitur tersebut.
Pengguna nantinya bisa mengaktifkan "Privasi Otomatis" agar fitur baru di One UI 8.5 menyala secara otomatis di lokasi ramai seperti lift, stasiun, atau transportasi umum.
Khusus untuk Galaxy S26 Ultra
Selain itu, pengguna juga dapat menjadwalkan kapan fitur ini aktif dan menentukan aplikasi mana yang ikut terlindungi.
Privacy Display juga memberi perlindungan ekstra pada tampilan tertentu, seperti notifikasi dan jendela gambar-dalam-gambar (PiP).
Penggua juga bisa memilih untuk menyembunyikan gambar di galeri atau lockscreen berisi informasi penting, serta mengakfikan opsi "Privasi Maksimum" otomatis menurunkan kecerahan layar agar semakin sulit dilihat orang lain.
Walau fitur ini sangat berguna bagi banyak pengguna HP Samsung, Privacy Display kemungkinan hanya akan tersedia di Galaxy S26 Ultra.
Samsung Galaxy S26 Ultra Tak Jadi Pakai Charger 60W
Setelah ramai diperbincangkan karena dirasa tidak mendapatkan peningkatan yang signifikan melalui informasi beberapa sumber terpercaya. Kini data yang muncul dari China Quality Certification (CQC) memperlihatkan perubahan spesifikasi pada Samsung Galaxy S26 Ultra.
Pakai Charger Sama dari Generasi Sebelumnya
Mengutip Gizmochina, Minggu (14/9/2025), berdasarkan perubahan terbaru, ponsel ini akan dibuat untuk menggunakan charger yang memiliki spesifikasi sama persis dengan Galaxy S25 Ultra, yakni bertegangan daya 10V/4.5A atau 15V/3A.
Padahal, apabila melihat langsung dengan perbandingan kompetisi di pasar, ponsel pintar yang mulai di dominasi oleh brand China telah memberikan kecepatan pengisian 45W, bahkan untuk smartphone kelas entry-level di harga Rp 2 jutaan.
Kemudian, tak hanya seri Ultra yang mengalami stagnasi, menurut informasi Galaxy S26 Pro dan S26 Edge kemungkinan besar juga akan menggunakan model sama dengan pendahulu mereka di 25W.
Terakhir, bukan cuma sektor pengisian yang mendapatkan kritikan menohok saat ini. Banyak pengamat melihat data terbaru dari CQC dengan fokus utama di kamera.
Walau generasi pendahulu dari seri ini disebut-sebut sebagai ponsel dengan kamera terbaik, kabarnya Galaxy S26 Ultra cuma mengadopsi 3x optical zoom.
Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5
Meskipun muncul beberapa koreksi atas bocoran kecepatan pengisian daya untuk Galaxy S26 hingga varian flagship S-series lain, nampaknya kabar penggunaan chipset terbaru dari Snapdragon dan tidak adanya peningkatan kapasitas baterai masih relevan.
Menurut informasi yang beredar, ponsel ini bakal menggunakan Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang didukung optimisasi perangkat lunak One UI 8 untuk menghadirkan fitur-fitur baru.
Selain itu, sampai saat ini belum ada bantahan atau pun pemberitahuan lebih lanjut terkait informasi penggunaan baterai yang masih sama di angka 5000mAh.
Walau pun demikian, perlu diketahui bahwa ponsel ini menggunakan teknologi vapor chamber, sehingga tingginya suhu panas yang dihasilkan dari perangkat keras dapat lebih cepat diturunkan.