Ankara (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters pada Jumat mengatakan negaranya akan menetapkan posisinya terkait pengakuan negara Palestina pekan depan dalam kunjungannya ke New York.
“Konflik-konflik besar – termasuk di Ukraina, Gaza, Sudan Selatan, dan Myanmar – akan menjadi sorotan saat para pemimpin dunia berkumpul di New York pekan depan," ujarnya.
"Waktu kami di New York akan menjadi kesempatan yang ideal untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana berbagai mitra memandang dan mengatasi tantangan yang dihadapi dunia – untuk membantu menginformasikan posisi kebijakan kami sendiri terkait sejumlah isu tersebut,” tambah Peters.
"Ini termasuk isu kompleks pengakuan Palestina, yang telah dibahas Selandia Baru dengan hati-hati dan penuh pertimbangan selama berbulan-bulan. Pertemuan pekan depan akan membantu kami memfinalisasi posisi Selandia Baru terkait isu penting ini, dengan memanfaatkan informasi terbaru yang tersedia."
Peters dijadwalkan berangkat ke New York akhir pekan ini untuk menghadiri sidang ke-80 Majelis Umum PBB.
Di sana, ia akan menghadiri konferensi solusi dua negara yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi pada 22 September, di mana Presiden Prancis Emmanuel Macron dan beberapa pemimpin lainnya telah berjanji untuk secara resmi mengakui negara Palestina.
Bulan lalu, Peters mengatakan Wellington sedang mempertimbangkan pengakuan negara Palestina dan akan mengambil keputusan bulan depan.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan pada bulan Agustus bahwa Australia akan mengakui Palestina di Majelis Umum PBB untuk berkontribusi pada momentum internasional menuju solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.
Selain itu, Prancis, Inggris, dan Kanada juga telah mengumumkan niat mereka untuk mengakui Palestina pada pertemuan tersebut, bergabung dengan mayoritas negara anggota PBB yang telah melakukannya.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Selandia Baru beri tambahan dana WFP dan UNICEF untuk Gaza
Baca juga: Selandia Baru, Prancis bahas dukungan negara Palestina merdeka
Baca juga: Menlu Selandia Baru: Israel bertindak terlalu jauh dalam perang Gaza
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.