Surat Terbuka IDAI untuk BGN: Keamanan Pangan MBG Harus Diutamakan

1 week ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya kasus keracunan hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) prihatin.

Organisasi yang diketuai dokter anak Piprim Basarah Yanuarso menilai, program MBG sejatinya bertujuan mulia untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan anak Indonesia. Namun, kejadian keracunan ini terus berulang yang justru menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak.

Dalam surat terbuka untuk Badan Gizi Nasional (BGN), IDAI menegaskan bahwa:

  1. Keselamatan anak dan kelompok rentan adalah prioritas utama. Anak, balita, dan ibu hamil merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dari risiko keracunan makanan.
  2. Keamanan pangan harus diutamakan. Proses penyediaan, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan wajib mengikuti standar keamanan pangan (food safety) untuk mencegah kontaminasi.
  3. Kualitas gizi dan keseimbangan menu perlu dijamin. Menu MBG seyogyanya disusun oleh ahli gizi anak dengan memerhatikan kebutuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
  4. Pengawasan harus diperketat. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beserta seluruh kelengkapannya harus tersertifikasi dan senantiasa dimonitor serta dievaluasi oleh Badan Gizi Nasional.
  5. Prosedur mitigasi dan layanan aduan kasus keracunan harus disiapkan dalam program MBG. Perlu disiapkan prosedur mitigasi kasus keracunan melibatkan pemerintah, sekolah, dokter spesialis anak, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Pemberdayaan layanan aduan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.

Maraknya kasus keracunan makan bergizi gratis, membuat orang tua khawatir. Sebagian memilih membawakan anaknya bekal, meski MBG dibagikan di sekolah.

Perlu Evaluasi Menyeluruh

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan bahwa satu anak keracunan saja sudah menjadi masalah. Apalagi ini terjadi pada ribuan anak di Indonesia.

“Diperlukan evaluasi secara menyeluruh atas program ini dan memastikan program yang sedang berjalan itu tepat sasaran terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Indonesia,” kata Piprim dalam keterangan pers, Minggu (28/9/2025).

Sedangkan, sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Hikari Ambara Sjakti, menyampaikan, IDAI siap bekerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah.

Pihaknya juga menyatakan siap bekerja sama dengan sekolah, dan masyarakat untuk memastikan program MBG benar-benar memberikan manfaat kesehatan, gizi, dan masa depan yang lebih baik bagi anak Indonesia.

Bukan Sekadar Transfer Pangan

Keamanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memang menjadi hal yang amat krusial. Pasalnya, setiap hidangan akan dikonsumsi oleh anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.

“MBG bukan sekedar transfer pangan, akan tetapi bertujuan untuk memperbaiki kondisi gizi pada fase paling kritis dalam kehidupan, sehingga memberikan imbas jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia (SDM),” kata Perencana Ahli Madya/Ketua Tim Kerja Humas dan Informasi Publik Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Ni Made Ari Listiani, dalam keterangan lain.

Dia menyoroti MBG bagi ibu menyusui (busui), ibu hamil (bumil), dan bawah lima tahun (balita) atau B3. Menurutnya, intervensi gizi yang tepat di masa kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan (1.000 Hari Pertama Kehidupan/HPK) amatlah penting. Yakni untuk memperbaiki pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak—yang akhirnya berdampak pada kemampuan belajar, pencapaian pendidikan, dan produktivitas ekonomi saat dewasa.

Maka, program MBG dengan sasaran B3 menjadi sebuah investasi pembangunan manusia, bukan hanya soal pengeluaran sosial.

“Agar MBG benar-benar menjadi investasi, pelaksanaannya harus aman dan berkualitas: standar gizi menu, keamanan pangan, rantai pasok yang andal, serta monitoring hasil (outcome gizi dan kesehatan),” katanya.

Foto Pilihan

Seorang tenaga kesehatan mengukur lingkar kepala bayi selama program imunisasi massal di Surabaya pada 15 September 2025. (Juni KRISWANTO/AFP)
Read Entire Article